Kapitalisasi pasar ini karena harga saham Astra International kini sekitar Rp 74.000 per saham. Astra akan terus berpegang pada tata kelola perusahaan yang baik dan selalu mengedepankan kepentingan para stakeholder (pemangku kepentingan)-nya.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto saat HUT ke-55 PT Astra International Tbk, di Jakarta, Senin (20/2), menegaskan, pada tahun 2025 Indonesia berdasarkan Bank Dunia menjadi salah satu dari tujuh pusat pertumbuhan dunia, bersama China, India, Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris. Kondisi itu akan membuat pasar dan peluang kian besar. Itu berarti kompetisi dan tantangan semakin besar.
Pada acara yang bertema ”Berbagi Bersama Bangsa”, yang juga dihadiri jajaran direksi dan dewan komisaris Astra, pejabat pemerintah, dan pemimpin redaksi media massa, Prijono mengatakan, Indonesia akan menjadi pusat pertumbuhan dunia, antara lain, karena jumlah penduduk yang hampir 240 juta jiwa. Penduduk ini didominasi usia produktif di bawah 30 tahun, dengan pendapatan per kapita 3.500 dollar AS, dan pertumbuhan PDB di angka 6-7 persen.
”Potensi ini sungguh luar biasa. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, saya yakin, kita bisa mengambil peran lebih besar untuk membangun bangsa dan negara ini, salah satunya adalah memberikan yang terbaik bagi bangsa dan pelanggan kita. Dulu kepuasan pelanggan dipandang cukup, tetapi kini pencerahan dan memberikan ekspektasi ke depan menjadi keharusan,” tegas Prijono.
Ia pun menunjukkan kontribusi bidang usaha Astra, yakni otomotif yang kini menyumbang sebesar 50 persen. Ini berbeda dari 10 tahun lalu, di mana kontribusi otomotif bisa 82 persen. Astra menginginkan desain antara kontribusi otomotif dan non- otomotif bisa berimbang.
Namun, fokus utama tahun ini masih di otomotif lewat pengembangan pabrik Daihatsu dari kapasitas produksi 330.000 unit ke 430.000 unit per tahun. Perlu belanja modal Rp 2 triliun. Hal ini dipicu oleh upaya Toyota yang ingin menaikkan kapasitas produksi dari 110.000 ke 230.000 unit per tahun. Perlu investasi sekitar Rp 4 triliun.
Tentunya, kata Prijono, ada juga peningkatan usaha pertambangan, perkebunan kelapa sawit, ataupun infrastruktur. Total belanja modal Astra Rp 14 triliun- Rp 15 triliun per tahun.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan mengatakan, tahun 2012, dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, Astra bakal berkembang. Tentunya, pertumbuhan industri tetap butuh iklim investasi yang baik.
Menurut Prijono, lewat karya dan inovasi dari 168.703 karyawan dalam 158 anak perusahaan Grup Astra, insan Astra berusaha memberikan manfaat bagi Indonesia. Astra juga akan terus mengembangkan program tanggung jawab sosial, yaitu pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.