Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Global Menggerus Kekayaan 20 Taipan Dunia

Kompas.com - 07/03/2012, 14:00 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Perlambatan ekonomi Eropa yang berlanjut hingga tahun ini berhasil menggerus kekayaan 20 taipan dunia hingga  11,3 miliar dollar AS.

Penurunan kekayaan terbesar dialami oleh Lakshmi Mittal. Pemimpin dan Chief Executive Officer (CEO) ArcelorMittal itu bahkan terpaksa hengkang dari daftar Bloomberg Billionaires Index karena bisnis baja terbesar di dunianya tidak kebal krisis. Alhasil, kekayaannya berkurang 918 juta dollar AS atau 4 persen  dari keseluruhan harta pribadinya. Mittal harus puas duduk pada posisi 21 orang terkaya dunia dengan harta bersih sebesar 22,3 miliar dollar AS.

Kemalangan juga menimpa Sheldon Adelson, pemimpin sekaligus CEO Las Vegas Sands Corp, sebuah perusahaan operator kasino. Krisis membuatnya mengalami penurunan kekayaan sebesar  765,5 juta dollar AS setelah sempat jatuh 680 juta dollar AS pada 5 Maret 2012. Kini dia anteng pada posisi 14 dengan kekayaan mencapai 24,3 miliar dollar AS.

Lalu, Bernard Arnault dan Amancio Ortega, dua pengusaha ritel asal Eropa itu kehilangan kekayaan total  1,2 miliar dollar AS. Arnault yang kini memiliki kekayaan bersih sebesar 41,2 miliar dollar AS itu berada pada peringkat kelima setelah saham LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SA melorot 3,1 persen pada perdagangan Paris. Sementara Ortega yang memiliki 59 persen saham di ritel fesyen Inditex SA (ITX), menempati posisi ketujuh dengan kekayaan bersih sebesar 37,7 miliar dollar AS.

Pengusaha kerajaan minyak OGX Petroleo dan Gas Participacoes SA asal Brazil, Eike Batista pun mendapati kekayaannya tertekan hingga 29,2 miliar dollar AS. Penurunan itu terjadi sebagai imbas merosotnya indeks Bovespa sebesar 2,8 persen, kemerosotan terbesar sejak Oktober 2011.

Lalu, Larry Ellison, pemegang 22,5 persen saham Oracle Corp -produsen perangkat lunak basis data terbesar di dunia- kehilangan 385,7 juta dollar AS. Saham perusahaannya itu turun 1 persen sehingga memangkas kekayaan menjadi 37,9 miliar dollar AS dan menempatkannya pada posisi keenam. Meski demikian, kekayaan bersihnya naik 15 persen tahun ini.

Bos besar Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett juga tidak luput dari krisis. Kekayaannya luruh  407,3 juta  dollar AS menjadi 43,9 miliar dollar AS dan menempatkannya pada posisi ketiga. Namun, Kepala Strategi Investasi Raymond James Financial Inc, Jeffrey Saut mengutarakan, Buffet dan Carlos Slim Helu -sang pemegang posisi puncak kekayaan dunia- tidak perlu mengkhawatirkan penurunan hartanya itu. "Dunia tidak akan masuk dalam lubang resesi," ujarnya.

Indeks The Standard & Poor’s 500 menunjukkan penurunan terburuk tahun ini, kemerosotan 1,5 persen sejalan dengan penurunan saham Amerika Serikat selama tiga hari berturut-turut. Hanya, berdasarkan Kantor Statistik Uni Eropa, ekonomi kawasan itu tumbuh 0,3persen kuartal akhir tahun lalu. Neraca keuangan bank sentral melonjak hingga 3,02 triliun euro atau setara dengan  3,96 triliun dollar AS pada minggu lalu di tengah usaha mengatasi krisis.

Di tengah kemerosotan kekayaan mayoritas taipan dunia, ternyata miliuner asal Italia, Michele Ferrero mencatatkan kenaikan kekayaan. Ferrero SpA, perusahaan pembuat cokelat terbesar keempat dunia yang dimilikinya itu berhasil mendongkrak kekayaannya 6,6 persen tahun ini menjadi  22,5 miliar dollar AS dan menduduki peringkat 18. Dia menggantikan Mittal yang keluar dari daftar 20 besar orang terkaya dunia. (Dani Prasetya/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

    Whats New
    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

    Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

    Whats New
    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

    Whats New
    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    [POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

    Whats New
    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

    Whats New
    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

    Earn Smart
    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

    Whats New
    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

    Whats New
    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

    Whats New
    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

    Whats New
    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com