Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Insider Trading" pada IPO Facebook?

Kompas.com - 23/05/2012, 09:24 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Saham Facebook masih menarik untuk ditilik pasca-initial public offering (IPO). Efek jejaring sosial tersebut menuai kontroversi di pasar, terlebih ketika harganya jatuh 8,9 persen pada transaksi Selasa (22/5/2012) waktu setempat.

Atas kejadian ini, regulator setempat berjanji akan mengusut beberapa kejanggalan yang diduga melibatkan insider trading. SEC dan FINRA, dua badan pengawas ini, akan meninjau permasalahan yang terjadi.

Menanggapi dugaan yang berkembang di pasar, sebagai penjamin emisi, Morgan Stanley menyatakan semua proses sudah berdasarkan pada peraturan yang berlaku.

Ada dugaan, sebelum diluncurkan di pasar, penasihat keuangan Facebook telah merevisi prospek kinerja perusahaan ke depan. Sayang, diperkirakan hanya beberapa investor yang mengetahui informasi tersebut.

Pada perdagangan di Wall Street, Selasa, investor beramai-ramai kembali melepas saham Facebook untuk kedua hari berturut-turut. Akibatnya, saham perusahaan jejaring sosial ini sempat merosot ke level 30,94 dollar AS sebelum ditutup pada 31,12 dollar AS atau anjlok 18,1 persen dibandingkan dengan harga IPO, sebesar 38 dollar AS.

Melorotnya perusahaan yang melakukan IPO perusahaan senilai 16 miliar dollar AS itu menghapus keuntungan yang dicatat pada awal perdagangan di Wall Street. Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 1,67 poin, atau 0,01 persen, menjadi 12.502,81. Kemudian indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 8,13 poin atau 0,29 persen menjadi 2.839,08. Adapun indeks S&P 500 berhasil naik tipis 0,64 poin atau 0,05 persen menjadi 1.316,63, ditunjang kenaikan di akhir perdagangan. (Dyah Megasari/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com