Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Cook Tak Mau Dibandingkan dengan Steve Jobs

Kompas.com - 02/06/2012, 11:09 WIB

KOMPAS.com — Orang nomor satu Apple saat ini, Tim Cook, mengatakan, dirinya tak pernah berusaha untuk menjadi "The Next Steve Jobs".

Hal ini diungkapkan Cook dalam konferensi tahunan All Things Digital yang digelar Wall Street Journal di California.

"Steve adalah seorang visioner. Peran saya tak akan pernah menggantikan dia," ungkap Cook.

Saat diwawancara oleh media, ia lebih memilih membicarakan tentang strategi perusahaan dibandingkan harus membicarakan tentang dirinya yang disandingkan dengan nama besar Steve Jobs. "Saya adalah saya," tambahnya.

Tim Cook kemudian menceritakan tentang strategi Apple selanjutnya, yakni seputar rencana integrasi Facebook yang bisa diakses melalui iTunes pada iPhone. Namun, Apple tetap menjaga tradisi untuk merahasiakan produk selanjutnya sehingga ia tak banyak menjelaskan tentang rencana ini.

Cook hanya mengatakan bahwa Apple TV masih menjadi produk yang ia sebut sebagai area of interest intens. Cook juga melengkapi pernyataannya seputar perlindungan kekayaan intelektual.

Cook tidak spesifik membahas mengenai perseteruan paten dengan Samsung di pengadilan, tetapi membahas masalah kekayaan intelektual secara umum.

"Misalnya Anda seorang pelukis yang menghabiskan seluruh energi dan perhatian pada lukisan karya Anda. Lalu, ternyata seseorang menaruh namanya di atas lukisan Anda," ujar Cook memberi perumpamaan atas hak kekayaan intelektual yang selalu diperjuangkan Apple.

Tim Cook sosok yang kuat

Adam Lashinsky, penulis buku Inside Apple : How America's Most Admired-and Secretive - Company Really Works mengatakan bahwa Tim Cook adalah sosok yang percaya diri.

"Tim Cook adalah sosok yang cerdas, percaya diri, dan nyaman dengan diri sendiri sehingga cocok untuk menggantikan sang legenda (Steve Jobs). Ia memiliki tangan yang kuat untuk memegang roda kemudi Apple. Ia memang tidak ingin menggantikan Steve Jobs, dengan begitu kita tahu, ia adalah pria yang nyaman dengan dirinya sendiri, yang mengetahui siapa dirinya," ungkap Lashinsky.

Tim Bajarin, analis teknologi yang mengikuti Apple sejak tahun 1981, mengatakan bahwa Tim Cook adalah sosok pemimpin yang sangat kuat dengan visi dan tujuan untuk melindungi kultur yang telah dimiliki Apple.

"Tidak banyak yang tahu bahwa selama Steve Jobs sakit dua tahun terakhir sebelum kematiannya, Tim telah menggantikan Steve Jobs dan menjalankan perusahaan. Ia memiliki rasa hormat dan kesetiaan dari para karyawan. Itu sebabnya, hingga kini kita tak pernah mendengar Apple bergejolak sepeninggal Steve Jobs," jelas Bajarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com