Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Akan Panggil BI Terkait Dana IMF

Kompas.com - 13/07/2012, 16:25 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR akan memanggil Bank Indonesia (BI) terkait rencana bank sentral membeli surat berharga yang dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 1 miliar Dolar AS.

"Wajar-wajar saja, kan BI mesti mengelola uang cadangan devisa supaya jangan mati," kata Ketua Komisi XI DPR RI, Emir Moeis, kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (13/7/2012).

Menurut dia, BI memang harus mengelola cadangan devisa Indonesia. Itu bisa dilakukan dengan memberi surat-surat berharga terproteksi, semisal surat berharga yang dikeluarkan suatu negara yang bisa dijadikan syarat untuk menjamin agar uang tidak akan hilang. Lalu, surat berharga yang dibeli juga harus memberikan imbal hasil.

"Kalau beli surat berharga dari mana saja. Kalau menaruh uang ada imbalan, yaitu untuk biaya stabilisasi moneter," ujarnya.

Namun, terkait IMF, Emir mengaku belum pernah mendengar lembaga tersebut mengeluarkan surat berharga. Ia juga belum mendapatkan informasi, apakah surat berharga IMF ini aman atau terproteksi.

"Hasilnya memadai atau tidak," tukasnya.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan informasi lebih detil, DPR akan memanggil BI.

"Harus minta penjelasan, karena masalahnya berita sudah menyebar kemana-mana," pungkas dia.

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (12/7/2012) kemarin, sempat menjelaskan, bahwa pinjaman yang diberikan Pemerintah Indonesia ke IMF sebesar 1 miliar Dolar AS berbentuk pembelian surat berharga. Pinjaman tersebut sama dengan kebijakan investasi yang biasa dilakukan BI untuk menggemukkan cadangan devisa.

Darmin menyebutkan, cadangan devisa Indonesia yang dikelola BI memang banyak diinvestasikan dalam bentuk surat berharga terbitan sejumlah negara, di antaranya Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

"Jadi, tidak disimpan saja di lemari. Kami pasti beli yang bisa beranak," ucap Darmin.

Dengan kondisi itu, lanjut dia, maka pemberian dana ke IMF tidak akan mengurangi cadangan devisa Indonesia. Karena berbentuk pembelian surat berharga, pinjaman itu akan menghasilkan bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com