Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Cemas Teror Bom Merebak

Kompas.com - 10/09/2012, 07:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rasa aman di Ibu Kota mulai terkoyak. Penemuan bahan peledak di Tambora, Jakarta Barat, dan menyusul ledakan bom rakitan di Depok, Jawa Barat, setidaknya memberikan sinyalemen teror bom kembali mengancam Jakarta.

Efek teror bom ini tak hanya menimbulkan kekhawatiran masyarakat, kalangan pengusaha pun turut cemas. Jika gangguan keamanan ini tidak segera dihentikan, bakal berdampak serius terhadap kelangsungan investasi karena Jakarta mendapat stempel tidak aman.

Haryadi Sukamdani, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Moneter, Fiskal, dan Kebijakan Publik mengatakan, teror bom secara langsung atau tidak berdampak pada investasi. "Yang paling terpengaruh mungkin ke ritel. Masyarakat jadi takut pergi ke pusat perbelanjaan karena takut ada bom," paparnya, kemarin.

Menurutnya, rasa aman sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Investor membutuhkan penegakan hukum yang jelas dan pasti. Maka dari itu, kasus teror bom harus ditangani sampai tuntas sehingga tidak terjadi berulang-ulang. "Kami yakin Densus atau Polri bisa menanganinya, karena jaringan teroris yang beraksi masih itu-itu juga," kata Haryadi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto sependapat, teror bom bisa mengganggu investasi, tetapi tergantung intensitasnya. "Kalau jarang dan langsung ditangani dengan tepat, tidak begitu berpengaruh besar," jelasnya.

Djimanto bilang, pengusaha merasa terganggu jika situasi keamanan sudah tidak terkendali. Tetapi, dia yakin, sejauh ini pemerintah sudah cukup baik dalam mengatasi kasus bom. "Dalam penanganan teror bom, Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara lain," akunya.

Menurut dia, tak hanya terorisme, konflik horizontal di dalam masyarakat juga berpotensi mengganggu kenyamanan berbisnis di Indonesia. "Makanya, harus banyak ciptakan lapangan kerja untuk mengurangi ketimpangan sosial," imbuhnya.

Asal tahu saja, Sabtu (8/9/2012), bom rakitan meledak di Beji, Depok, mengakibatkan empat orang terluka. Polisi juga menemukan sejumlah granat, senjata api, dan bahan peledak. Sebelumnya, bom rakitan juga ditemukan di Tambora, Jakarta Barat. (Dadan M. Ramdan/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Whats New
    Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Alfamidi Blak-blakan Soal Pentertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Whats New
    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Work Smart
    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    Whats New
    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Whats New
    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Whats New
    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Whats New
    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Whats New
    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Target Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Whats New
    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Whats New
    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Whats New
    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat Sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Whats New
    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Whats New
    Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

    Catat, Ini Jadwal Seleksi Sekolah Kedinasan 2024

    Whats New
    Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

    Semen Padang Dapat Pengakuan UNESCO, Erick Thohir: BUMN Tulang Punggung Ekonomi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com