Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Pos yang Cocok Menjadi Usaha Sampingan

Kompas.com - 20/09/2012, 16:06 WIB

KOMPAS.com - Mungkin Anda memiliki lokasi usaha strategis yang menganggur atau sudah memiliki usaha di lokasi strategis? Mungkin keagenan jasa pengiriman barang bisa menjadi usaha pendamping Anda. Usaha ini tidak butuh keahlian dan investasi tidak besar.

Kue bisnis jasa pengiriman barang ataupun dokumen masih manis untuk dicicipi. Pemain swasta di bisnis jasa satu ini terus bertambah. Bahkan untuk menghadapi persaingan serta peningkatan pendapatan, para pengusaha jasa ini membuka aneka tawaran kerjasama bagi masyarakat umum yang berminat.

Yang terbaru adalah PT Pos Indonesia yang sejak dua tahun lalu menawarkan kemitraan bertajuk Agenpos. Hingga saat ini, Pos Indonesia sudah memiliki 54 Agenpos. Humas dan Protokoler PT Pos Indonesia (Posindo) divisi regional IV, Atjep Juanda bilang, selain ingin berbagi kue bisnis dengan masyarakat luas, Agenpos merupakan strategi Posindo memperluas jaringan dan pelayanan tanpa membangun kantor cabang. Sebagai gambaran, pada tahun 2011, nilai kiriman surat dan paket perusahaan pelat merah ini menyumbang 54 persen dari total pendapatan sebesar Rp 3 triliun.

Bukan hanya Pos Indonesia yang menawarkan kerjasama, perusahaan jasa pengiriman swasta jauh sebelumnya juga banyak yang menawarkan kerjasama antara lain PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dan RPX Group. Hal itu menunjukkan kue bisnis pengiriman yang masih besar dengan pasar yang terus meningkat. “Saat ini, kemitraan Authorized Ship Center atau ASC sudah ada 129 mitra,” kata Maria Natalia, Senior Manager Marketing RPX Group.

Sasaran usaha ini tidak hanya orang perorangan, tetapi juga instansi pemerintah, industri percetakan, perusahaan swasta, bahkan booming toko online di Indonesia juga bahan bakar menghidupi bisnis ini. Hal inilah mendorong JNE untuk mematok target omzet sebesar Rp 1 triliun dari sebesar Rp 750 miliar pada tahun lalu.

Sharing fee 15 persen-27 persen

Dalam menjalankan usaha ini, sharing fee atau incensive fee yang didapat oleh mitra beragam. Hal itu sangat tergantung pada jenis layanan yang dilakukan oleh mitra. Contohnya untuk layanan pengiriman dokumen kilat khusus, Posindo memberikan fee 15 persen-20 persen. Begitu pula dengan layanan paket.

Bagi Agenpos pemula dan hanya fokus pada pelayanan pengiriman, Posindo memperkirakan omzet bulanan yang didapat sekitar Rp 2,4 juta hingga Rp 21,6 juta.

Namun, bila sudah berjalan, tidak tertutup kemungkinan pendapatan agen bisa sebesar Agenpos Sinar Terang yang dikelola Syawalis Thalib dan Ramadanti di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Syawalis bilang, pihaknya sekarang mampu mencatat transaksi pengiriman dokumen sebanyak 7.000 sampai 9.000 transaksi per bulan senilai Rp 80 juta. Sedangkan omzet keseluruhan jasa layanan pengiriman mencapai Rp 165 juta per bulan.

Bagian yang diperoleh Syawalis mencapai 20 persen dari total transaksi. Syawalis lebih banyak melakukan pengiriman dokumen dan paket seperti mengantar surat undangan, majalah, hingga pakaian.

Agenpos bisa menambah pendapatan dengan membuka pelayanan kantor pos seperti penjualan benda pos, pembayaran billing serta pengiriman dan pembayaran weselpos instan. Ramadanti bilang, setiap bulan, dia bisa menjual 27.000 keping - 30.000 keping materai dengan keuntungan Rp 50 per keping. Sementara pendapatan dari pembayaran billing telepon, listrik, cicilan kredit yang mencapai 150 transaksi per bulan. Bagian yang didapat dari layanan ini Rp 1.000 per transaksi.

Lain lagi dengan RPX. Maria menjelaskan, incentive fee yang diperoleh mitra juga beragam, tapi kurang lebih sekitar 20 persen. Pendapatan kotor yang diperoleh setiap ASC rata-rata mencapai Rp 20 juta per bulan. “Pendapatan tentu berbeda-beda, tergantung lokasi masing-masing ASC,” katanya. ASC merupakan layanan pengiriman RPX yang hanya berfungsi sebagai drop off counter.

Sementara itu, komisi yang ditawarkan JNE untuk keagenan cash counter berkisar antara 22 persen-27 persen, asalkan penjualan mencapai lebih dari
Rp 5 juta per bulan.

Terbuka bagi siapa saja

Tawaran bisnis ini terbuka bagi semua kalangan tanpa membutuhkan keahlian khusus. “Siapa saja asalkan memenuhi persyaratan yang kami tawarkan,” kata Maria. Calon mitra nantinya akan mendapat pelatihan tentang teknis pelayanan bisnis ini dan akan menggenggam sertifikat.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com