Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP Migas Dibubarkan, Setoran Migas Kurang Rp 30 Triliun

Kompas.com - 17/12/2012, 07:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kementerian Keuangan merasa terganggu dengan pembubaran Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BP Migas). Sebab, setoran negara menjadi tersendat gara-gara Mahkamah Konstitusi membubarkan lembaga ini pada bulan lalu.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyebut, selama ini, BP Migas bertugas membantu menagih setoran negara dari sektor migas. Dalam bujet APBN-P 2012, target setoran migas termasuk Pajak Penghasilan (PPh) perusahaan migas yakni Rp 278 triliun.

Saat BP Migas dibubarkan pada 13 November 2012, pemerintah telah menerima setoran BP Migas sekitar Rp 200 triliun. Sampai akhir November, sudah ada tambahan sebesar Rp 50 triliun dari PPh. "Masih kurang Rp 30 triliun, mudah-mudahan dalam dua minggu terakhir ini bisa tercapai," tambah Askolani, Direktur PNBP Ditjen Anggaran Kemkeu akhir pekan lalu.

Meski ada kekurangan, Askolani masih optimistis PNBP Migas dalam pekan-pekan terakhir bisa berjalan mulus. Bahkan, ia memprediksi setoran bisa melampaui target yang dipatok APBN-P. "Bisa lebih sekitar 2 persen dari targetnya," tambahnya.

Pembubaran BP Migas memang sempat mengganggu beberapa proses penandatanganan kontrak migas yang baru. Padahal, kontrak migas ini menjadi salah satu pos penerimaan negara.

Tak hanya itu, rencana eksplorasi dan eksploitasi migas juga tertunda. Ini menyebabkan target produksi minyak dan gas juga terganggu sehingga penerimaan minyak dan gas khususnya dari bagi hasil sumur migas juga mengalami gangguan. Jadi wajar jika kementerian keuangan ketar-ketir setoran terganggu.  Meskipun dari sisi produksi migas tetap turun terus. (Herlina KD/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

    Whats New
    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

    Whats New
    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

    Whats New
    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

    Whats New
    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Whats New
    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

    Whats New
    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

    Whats New
    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

    Whats New
    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

    Whats New
    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

    Whats New
    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

    Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

    Whats New
    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

    Whats New
    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com