Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhub: Harga Tiket KA Bandara Akan Lebih Mahal

Kompas.com - 30/01/2013, 09:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, sampai saat ini harga tiket kereta api bandara masih dihitung.

"Yang pasti harga tiket lebih mahal dibandingkan dengan naik Damri. Tapi akan lebih murah dibandingkan dengan naik taksi berdua atau bertiga ke bandara dari Sudirman," kata Bambang saat peluncuran buku Transportasi dan Investasi-Tantangan dan Perspektif Multidimensi di Toko Buku Gramedia, Grand Indonesia Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Menurut Bambang, harga tiket tersebut memang belum final. Namun, dia meyakinkan masyarakat bahwa harga tiket tersebut tidak akan terlalu mahal karena nanti akan berakibat tidak adanya masyarakat yang mau naik kereta bandara tersebut.

"Ini sedang dihitung oleh Kereta Api Indonesia (KAI) soal willingness dan ability to pay-nya," katanya.

Bambang memastikan kereta api bandara ini akan memiliki dua tahap, yaitu untuk jalur ekspres dan komuter. Yang komuter akan selesai pada 2014 mendatang.

Saat ini, pemerintah sedang menyelesaikan komponen kereta api tersebut, yaitu jalur ganda dari Duri-Tangerang yang tahun lalu sudah selesai dan saat ini tersisa mengurus masalah sinyal. Kemudian ada jalur tembusan dari Batu Ceper ke bandara.

"Sekarang lagi tender di KAI. Nanti setelah ditentukan pemenangnya akan langsung dikerjakan selama delapan bulan," katanya.

Untuk investasi, pemerintah akan membantu di proyek jalur ganda dari Duri ke Tangerang, untuk jalur Batu Ceper dari KAI, dan untuk pembangunan stasiun di bandara adalah wewenang PT Angkasa Pura II.

Kereta api bandara yang menghubungkan Manggarai dengan Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, ini akan beroperasi pada awal 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com