Saham BlackBerry Rontok, Wall Street Lesu

NEW YORK, KOMPAS.com — Laporan laba dan data ekonomi Amerika Serikat yang lesu membatasi keuntungan saham di Wall Street pada Rabu (13/2/2013) waktu setempat (Kamis pagi) sehingga ditutup bervariasi.
 
Pasar juga tampak tidak terpengaruh oleh pidato kenegaraan Presiden Barack Obama pada Selasa malam waktu setempat—yang lebih menekankan kebijakan-kebijakan yang ramah kelas menengah dan menentang pemotongan belanja besar.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 35,79 poin (0,26 persen) pada 13.982,91. Indeks saham S&P 500 naik tipis 0,90 poin (0,06 persen) menjadi 1.520,33, nyaris memperpanjang tertinggi lima tahun yang tercapai pada Selasa (12/2/2013).

Sementara Indeks komposit teknologi Nasdaq naik 10,39 poin (0,33 persen) menjadi 3.196,88.

Saham General Electric dan Comcast keduanya melonjak setelah Comcast setuju untuk membeli 49 persen saham usaha patungan mitra GE pada kelompok hiburan NBCUniversal sebesar 18,1 miliar, mengambil kendali 100 persen dari raksasa media itu.

Saham GE, anggota Dow, bertambah 3,6 persen, sementara Comcast naik 3,0 persen.

BlackBerry kehilangan hampir 8  persen, jatuh karena survei Gartner menunjukkan bahwa pada kuartal keempat 2012, sistem operasi gadget perusahaan ini kehilangan pangsa pasar tinggal 3,5 persen secara global dari 8,8 persen.

Di antara perusahaan-perusahaan yang melaporkan laba, Thomson Reuters tenggelam 2,3 persen setelah berbalik ke laba bersih pada kuartal keempat yang sedikit mengalahkan perkiraan, tetapi pendapatannya turun lima persen. Perusahaan ini mengumumkan akan memangkas 2.500 pekerjaan di divisi risiko hingga akhir tahun ini sebagai bagian dari upaya pemotongan biaya.