Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali ke Investasi Emas Fisik

Kompas.com - 30/04/2013, 08:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Cermat, berhati-hati, dan jangan hanya tergiur imbal hasil tinggi, begitu prinsip dasar berinvestasi, termasuk berinvestasi emas. Para analis menyarankan agar investor kembali berinvestasi ke emas fisik meski banyak perusahaan investasi emas yang menawarkan imbal hasil tetap.

Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, mengatakan, perusahaan investasi emas dengan sistem fixed income ini sudah ada sejak 2010 saat harga emas hampir 1.900-an dollar AS per troy ounce. Saat itu, emas berada dalam puncak pergerakannya. Semua orang pun mengatakan emas dapat menembus 2.000 dollar AS per troy ounce.

"Namun, kenyataannya saat ini harga emas sedang terkoreksi tajam. Akhirnya perusahaan-perusahaan tersebut gagal bayar atau tidak mampu melakukan buyback," kata Ibrahim

Calon investor harus tahu bahwa membeli emas fisik merupakan investasi jangka panjang, bukan instrumen spekulatif yang bisa diperdagangkan dalam jangka waktu pendek. Namun, Ibrahim juga menyarankan agar calon investor jeli dalam memilih penjual emas fisik.

Ia menyarankan agar emas Antam dijadikan alternatif terakhir karena harga emas batangan Antam cukup mahal. "Sebaiknya mencari toko emas yang menjual emas batangan dengan spread yang tidak begitu jauh dengan harga pasar," kata Ibrahim.

Selain emas, ia menyarankan agar investor melakukan diversifikasi produk ke beberapa instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan dan karakter investor.

Perencana Keuangan dari Finansial Consulting, Eko Endarto, mengatakan, investor yang ingin membenamkan investasi dalam bentuk emas fisik agar membelinya di toko, lazimnya emas tersebut diperjualbelikan. Dia juga menyarankan agar investasi bisa dilakukan dalam bentuk emas batangan ataupun koin agar investor bisa terhindar dari pengenaan biaya pembuatan dan penyusutan.

Eko menambahkan, investor bisa menyesuaikan persentase investasi emas dengan usia. Ambil contoh, untuk investor berusia kurang dari 30 tahun, porsi investasi di emas sekitar 15 persen dari total portofolio. Sementara investor dengan usia 30 tahun-50 tahun, porsi investasi di emas bisa sekitar 20 persen-25 persen. "Dan untuk usia di atas 50 tahun, porsi investasi 50 persen di emas, masih oke," kata Eko.

Emas Pegadaian

Selain toko emas, tempat pembelian emas yang juga laris adalah PT Pegadaian. General Manager Bisnis Emas Pegadaian, Damar Setiawan, mengatakan, Pegadaian melayani pembelian emas mulai dari 1 gram. Selain menjual emas, pihaknya juga menyediakan jasa penitipan emas melalui safe deposit box. Adapun biaya yang dikenakan bagi nasabah bergantung pada berapa besar emas tersebut.

Emas yang dijual di Pegadaian memiliki spread harga di atas PT Aneka Tambang Tbk. Untuk emas 5 gram misalnya, harga Antam per Senin (29/4/2013) sebesar Rp 2.520.000. Sementara di Pegadaian dijual dengan harga Rp 2.595.600. Masyarakat juga dapat membeli emas Pegadaian dengan cara mencicil. Kredit emas ini terbagi mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan. (Agung Jatmiko, Agus Triyono, Dina Farisah/Kontan)

Baca juga:
Perusahaan Investasi Emas Bertumbangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

    Whats New
    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

    Whats New
    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

    Whats New
    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

    Whats New
    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

    Whats New
    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

    Whats New
    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

    Whats New
    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com