Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Layani Penerbangan Perintis di Maluku

Kompas.com - 07/05/2013, 14:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Merpati Nusantara Airlines memenuhi harapan masyarakat Provinsi Maluku. Mulai Sabtu (4/5/2013), Merpati memulai penerbangan perintisnya, menerbangi berbagai daerah di Maluku. Menggunakan pesawat tipe Casa 212, Merpati akan meningkatkan mobilitas masyarakat Maluku yang akan melakukan kegiatan bisnis, wisata, maupun kegiatan sosial politik dan budaya dari satu daerah ke daerah lainnya.

“Mulai 4 Mei kami melayani masyarakat Maluku yang akan melakukan perjalanan dari berbagai daerah di wilayah Maluku. Merpati akan melayani penerbangan dari Ambon menuju Kisar pulang pergi dengan frekuensi penerbangan sebanyak satu kali seminggu. Dari Ambon pesawat berangkat pukul 09.40 Waktu Indonesia Timur (WIT) dan tiba di Kisar pukul 11.40,” kata Vice President Corporate Secretary Merpati, Herry Saptanto, di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Selain melayani penerbangan Ambon – Kisar, Merpati juga melayani penerbangan dari Kisar menuju Saumlaki pulang pergi (PP) sebanyak sekali dalam seminggu. Juga penerbangan Langgur – Larat dengan frekuensi penerbangan yang sama. Sementara penerbangan dari Ambon menuju Namlea, dilayani sebanyak dua kali dalam seminggu.

“Penerbangan dari Kota Ambon menuju Bandaneira pulang pergi dilayani sebanyak 3 kali penerbangan pulang pergi selama satu minggu. Dari Ambon Merpati berangkat pukul 07.00 dan tiba di Bandaneira pukul 08.00 WIT. Untuk hari Senin dari Bandaneira pukul 08.20 kami melanjutkan penerbangan menuju Amahai. Tiba di Amahai  pukul 09.20," katanya.

Selain itu, lanjut Herry, Merpati juga melayani penerbangan  dari Kota Ambon pukul 11.40 menuju Namrole pulang pergi. Tiba di Namrole diperkirakan pukul 12.25 WIT. Penerbangan tersebut dilayani Merpati sekali dalam satu minggu. "Bila permintaannya tinggi, tidak tertutup kemungkinan, bila diizinkan pihak yang berwenang, kami akan tingkatkan frekuensi penerbangannya,” ujar Herry.

Herry memaparkan, selama tahun 2013 Merpati telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk menambah penerbangan perintis di delapan lokasi. Ke delapan lokasi tersebut masing-masing, Papua sebanyak 3 daerah yang diterbangi. Sementara penerbangan perintis di Maluku  sebanyak 2 daerah yakni Langgur dan Bandanaira. Di Wilayah Sulawesi, Merpati tahun ini menambah dua penerbangan perintis melayani dua daerah masing masing Toli toli dan Mamuju.

“Tambahan penerbangan perintis di Papua sudah mulai dilakukan 11 April yang lalu, sementara Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur sudah dimulai pada 20 April 2013. Penerbangan perintis masih dibutuhkan di sejumlah wilayah kepulauan. Penerbangan ini sangat membantu warga setempat untuk meningkatkan akses ke daerah luar," ujar Herry.

Dia menambahkan, saat ini Merpati memiliki 32 pesawat. Sementara pesawat yang digunakan untuk penerbangan perintis sebanyak 7 pesawat terdiri dari jenis Twin Otter dan Casa. "Rute yang dimiliki Merpati tidak kurang dari 100 rute dan 40 kota yang dikunjungi," kata Herry. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com