Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Keluarkan Paket Baru Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 17/05/2013, 19:48 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akan mendorong korporasi yang ada di negara tersebut untuk lebih gencar melakukan investasi karena saat ini dinilai sebagai waktu yang tepat untuk menanamkan modal, menyusul munculnya optimisme pasar dan melemahnya nilai tukar yen.

Untuk itu, Pemerintah Jepang berjanji akan menghilangkan berbagai rintangan yang menghalangi korporasi melakukan investasi untuk berekspansi. Kebijakan ini adalah paket yang dirilis Shinzo Abe untuk mengembalikan keperkasaan ekonomi Jepang sebagai kekuatan ekonomi ketiga terbesar di dunia, yang saat ini didera oleh deflasi.

Kebijakan yang dirilis Jumat sore (17/5/2013) ini adalah "mata panah ketiga" dari kebijakan ekonomi "Abenomics" yang dijalankan pemerintahan Shinzo Abe. Adapun dua mata panah sebelumnya adalah mengalokasikan belanja pemerintah secara besar-besaran serta pelonggaran kebijakan moneter secara agresif.

Dua paket sebelumnya telah berhasil memompa optimisme para pelaku pasar dan industri, yang selama ini dilanda kesuraman ekonomi akibat deflasi.

"Saya akan membuat tiga tahun ke depan sebagai periode untuk menarik investasi dan kami akan menghilangkan semua faktor yang memperburuk investasi domestik melalui tindakan-tindakan yang terukur, seperti me-review sistem perpajakan yang ada reformasi birokrasi, keuangan, serta membentuk sistem yang baru," ujar Abe dalam pidatonya.

Abe menjelaskan, investasi swasta di Jepang cenderung stagnan, bahkan mengalami penurunan. Tahun lalu, modal yang ditanamkan pemodal swasta sekitar 63 triliun yen (615 miliar dollar AS), atau 10 persen lebih rendah ketika Lehman Brothers masih berdiri. Untuk itu, dia menargetkan investasi tersebut bisa naik menjadi 70 triliun yen.

"Saya akan mengunjungi berbagai negara jika memungkinkan agar penjualan barang-barang produksi Jepang menjadi lebih baik," lanjutnya. Salah satu negara yang sudah masuk dalam jadwal kunjungannya adalah Myanmar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com