Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Belum Tuntas, ESDM Larang Freeport Berproduksi

Kompas.com - 31/05/2013, 09:37 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melarang manajemen PT Freeport Indonesia untuk kembali berproduksi selama proses investigasi penyebab kecelakaan di area tambang bawah tanah Big Gossan belum tuntas. Hal ini untuk menjamin tidak terulangnya peristiwa kecelakaan itu di kemudian hari.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite, Jumat (31/5/2013) dini hari, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, manajemen Freeport Indonesia harus mengantongi izin dulu dari pemerintah jika hendak kembali berproduksi.

Menurut Thamrin, pemerintah sejauh ini hanya memperbolehkan manajemen Freeport Indonesia untuk melaksanakan pemeliharaan di seluruh area tambang terbuka maupun di area bawah tanah. "Untuk tambang terbuka, biasanya ada pengupasan tanah penutup untuk mengamankan keselamatan kerja dan lingkungan," ujarnya.

"Jadi, Freeport Indonesia tetap beroperasi, tetapi bukan untuk produksi. Contohnya, banyak pompa air yang harus dirawat," ujarnya menambahkan.

Hingga saat ini, tim investigasi masih berada di area tambang Freeport Indonesia. Penyelidikan itu diperlukan agar begitu nantinya Freeport kembali beroperasi diharapkan tidak ada lagi kecelakaan. "Nanti investigasi itu banyak masukan, banyak catatan yang harus disampaikan," kata dia.

Thamrin menjelaskan, peristiwa runtuhnya ruang pelatihan di area tambang bawah tanah Big Gossan telah menewaskan 28 jiwa. Mengingat besarnya korban, sesuai peraturan pemerintah tentang keselamatan kerja, pemerintah berhak menutup lokasi itu. "Penutupan tambang itu bisa sementara dan bisa juga permanen. Kalau diinvestigasi harus nutup, harus ditutup. Kalau digunakan, harus ada penanganan," ujarnya.

Hasil investigasi itu nantinya akan didiskusikan antara investigator independen dari berbagai perguruan tinggi dan tim inspektorat tambang dari Kementerian ESDM. "Sejak awal, ada pendataan awal, dipetakan log book-nya, prosedur harus dipenuhi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Freeport mengaku Inspektorat Pertambangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan penyelidikan awal terkait insiden di Fasilitas Pelatihan Tambang Bawah Tanah milik PT Freeport Indonesia di Papua. ESDM juga telah memberikan rekomendasi terkait dengan kegiatan operasional perusahaan.

Bahkan, Freeport sudah membuka operasional di tambang terbuka dan di mill milik Freeport sendiri telah dimulai secara bertahap sejak tanggal 28 Mei lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Whats New
    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Whats New
    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Whats New
    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Whats New
    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Whats New
    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Whats New
    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Whats New
    Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

    Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

    Whats New
    Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

    Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

    Whats New
    TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

    Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

    Earn Smart
    Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

    Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

    Whats New
    3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

    3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

    Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com