Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Saratoga Kuasai Federal Oil

Kompas.com - 10/06/2013, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Grup Saratoga melalui anak perusahaan PT Mitra Pinasthika Mulia Tbk kini 100 persen menguasai saham PT Federal Karyathama yang merupakan pemain utama bisnis oli (pelumas) di Indonesia melalui produk merek Federal Oil. Mitra Pinasthika Mulia baru menyelesaikan pembelian 17 saham Federal senilai Rp 300 miliar.

Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mulia (MPMX) Tossin Himawan, didampingi Direktur Keuangan MPM Troy Parwata, kepada wartawan, di Jakarta, akhir pekan lalu, menegaskan, penguasaan penuh atas Federal Oil merupakan upaya peningkatan nilai perusahaan MPMX. Hal ini bagian dari kelanjutan transformasi bisnis perusahaan setelah sukses melaksanakan penawaran saham perdana kepada publik (initial public offering/ IPO) pada 29 Mei lalu.

Troy menjelaskan, MPMX, pekan lalu, menyelesaikan pembelian 17 persen saham PT Federal Karyathama (FKT) senilai Rp 300 miliar. ”Setelah pelunasan itu, MPMX kini menguasai 100 persen saham FKT,” ujarnya.

Dengan tuntasnya transaksi pembelian saham FKT ini, perusahaan itu berhasil mencatat pertumbuhan penjualan oli. Volume penjualan oli oleh FKT periode Januari-April 2013 mencapai 22 juta liter. Angka penjualan ini tumbuh 11 persen dibandingkan dengan penjualan oli 20 juta liter pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, ujar Troy, MPMX juga telah melunasi pembelian saham PT Surya Anugrah Kencana, perusahaan penyewaan kendaraan. Aksi korporasi ini untuk memperbesar armada dari bisnis sewa kendaraan di bawah bendera MPMRent. Akuisisi senilai Rp 220 miliar ini menambah armada kendaraan menjadi 12.012 kendaraan pada Juni ini.

Tossin menjelaskan, ke depan, MPMX masih tetap menerapkan strategi pertumbuhan secara anorganik, dikombinasikan dengan pertumbuhan organik berbasis inovasi untuk memaksimalkan setiap peluang. Apalagi strategi tersebut terbukti mampu mendorong akselerasi bisnis yang menguntungkan perusahaan.

Tossin yakin, pada 2013, MPMX optimistis usaha perusahaan tetap tumbuh secara signifikan. Keyakinan ini karena didorong semakin kuatnya daya beli dan membesarnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Tossin yakin hal itu hanya akan menimbulkan pengaruh sementara. Tingkat daya beli dan fundamental ekonomi cukup kuat.

”Dengan model bisnis yang terintegrasi, MPMX akan mampu menghadapi setiap tantangan ataupun menangkap setiap peluang secara maksimal. Kami yakin bisnis MPMX akan tumbuh semakin kuat pada tahun-tahun mendatang,” ungkap Tossin.

MPM (X) didirikan oleh William Soerjadjaja, pendiri Grup Astra International, pada 1987. Pemegang saham mayoritas MPM adalah Grup Saratoga, perusahaan investasi yang didirikan oleh Edwin Soerjadjaja dan Sandiaga Salahudin Uno.

MPM memulai kegiatan usaha pada 1988 dengan menjadi dealer utama bagi pemasaran sepeda motor merek Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Selama periode Januari-April 2013, penjualan motor Honda MPMX melalui anak usahanya, PT MPMMulia, mencapai 289.823 unit di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Ini naik sekitar 26 persen dibandingkan periode sama tahun 2012. (PPG)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com