Data Ekonomi AS Membaik, Stimulus Dihentikan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa data perekonomian di Amerika Serikat terbaru terus menunjukkan perbaikan. Hal ini semakin menimbulkan spekulasi bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve, akan menghentikan program stimulus moneternya.

Perbaikan data perekonomian AS terbaru antara lain mencakup klaim penurunan angka pengangguran, berkurang 12 ribu dari 334 ribu pengangguran yang terdata sebelumnya. Pengurangan angka pengangguran juga disebut diikuti dengan perbaikan pembayaran pegawai. Peningkatan gaji pegawai diperkirakan memberi andil pada peningkatan penjualan ritel, yang melampaui ekspektasi, dari 0,1 persen pada April 2013 menjadi 0,6 persen pada Mei 2013.

Pelemahan ekonomi di Eropa dan China, di sisi lain, membantu menurunnya biaya energi AS. Kondisi ini pun membuat perusahaan-perusahaan di AS tidak terlalu khawatir dengan tekanan harga, terutama yang biasanya bersumber dari biaya energi. "Perbaikan data-data ekonomi AS ini memperkuat kemungkinan the Fed mengurangi kebijakan stimulusnya," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Tapi, ujar Lana, investor kemungkinan merespon negatif kemungkinan tersebut, meskipun semalam pasar saham AS ditutup naik. Menurut dia, pasar negara-negara berkembang seperti Brasil, Turki, India dan Afrika Selatan diperkirakan bakal mendapat tekanan terbesar dari perkembangan ini.