Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul: Kesepakatan di Lembang, PKS Dukung BLSM

Kompas.com - 18/06/2013, 19:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengatakan, kesepakatan para pimpinan PKS di Lembang, Jawa Barat, adalah mendukung Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Hal ini berbeda dengan sikap yang disampaikan PKS dalam rapat paripurna, Senin (17/6/2013).

Tifatul mengungkapkan, dalam pertemuan di Lembang yang dihadiri Ketua Majelis Syuro, Presiden PKS, Sekretaris Jenderal, pimpinan fraksi, dan para menteri asal PKS menyepakati enam hal. Di antara keenam hal itu yakni seluruh kader diminta untuk cooling down, mencopot spanduk, dan mendukung program untuk kepentingan masyarakat.

Dalam poin terakhir, kata Tifatul, bisa diartikan bahwa PKS seharusnya mendukung kebijakan BLSM.

"Meski tidak disebutkan persis untuk mendukung kenaikan BBM, tapi terjemahannya nanti akan seperti itu karena mendukung program untuk rakyat seperti BLSM, BSM, Raskin, PKH, dan Jamkesmas," kata Menteri Komunikasi dan Informatika ini.

Tifatul mengaku tak kecewa ketika akhirnya PKS menyatakan menolak kenaikan BBM dan program BLSM. Namun, kata dia, sikap penolakan PKS ini akan dievaluasi.

"Nanti akan kami bawa lagi ke Dewan Pimpinan Tingkat Pusat, mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan sepekan ini," katanya.

Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya menggelar voting untuk mengesahkan RUU APBN-P 2013, Senin malam, setelah empat fraksi menoak mengesahkan RUU tersebut karena tidak sepakat akan kenaikan harga BBM. Keempat fraksi itu adalah Fraksi PKS, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Hanura, dan Fraksi Partai Gerindra.

Dari hasil voting, sebanyak 65 persen anggota Dewan yang hadir atau 338 anggota menerima RAPBN-P tersebut, sedangkan 181 anggota menolak. Oleh karena itu, RAPBN-P 2013 yang berisi dana kompensasi atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pun disahkan.

Pemerintah akan segera mengumumkan rencana kenaikan harga BBM setelah RAPBN-P disahkan. Sikap PKS ini lagi-lagi berseberangan dengan sikap partai koalisi lain. Para politisi Partai Demokrat meminta agar PKS segera dikeluarkan dari koalisi. Sementara, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy meminta agar Presiden SBY segera mengambil keputusan akan nasib PKS di koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

    Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

    Whats New
    Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

    Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

    Whats New
    Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

    Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

    Whats New
    Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

    Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

    Whats New
    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

    Whats New
    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

    Whats New
    Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

    Whats New
    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

    Whats New
    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

    Whats New
    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

    Whats New
    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

    Whats New
    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

    Rilis
    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

    Whats New
    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

    Whats New
    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com