Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Harga BBM Naik, Tidak Perlu Memborong

Kompas.com - 19/06/2013, 09:04 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono mengimbau kepada masyarakat agar tidak memborong BBM bersubsidi menjelang pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi sebentar lagi. Boediono meminta masyarakat tenang dan membeli sesuai kebutuhan.

"Tidak perlu melakukan upaya memborong BBM. Belilah sesuai kebutuhan. Tenang-tenang saja. Kalau mau beli BBM, belilah secukupnya," kata Boediono seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Boediono menyebut memborong BBM itu bisa mendapat keuntungan. Namun, keuntungan itu sesungguhnya diperoleh dari uang kita-kita juga, uang pajak dan lain-lain. "Jadi kalau kita tenang-tenang saja menghadapi ini, tidak ada yang dirugikan," ujarnya.

Dalam rangka persiapan berbagai pelaksanaan program sosial, Boediono mengatakan bahwa pihaknya dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II telah melakukan rapat untuk mengecek berbagai kesiapan pelaksanaan program sosial. "Saya tidak akan mengumumkan kenaikan BBM itu sendiri. Kita masih menunggu, tapi kita sedang menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan," terangnya.

Saat ini, pemerintah sedang melakukan persiapan untuk memutuskan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, masih ada tahapan panjang yang harus dilakukan sebelum kebijakan itu resmi diumumkan.

Terkait paket kompensasi, pemerintah sudah menyiapkan paket perlindungan sosial yang terdiri dari pemberian beras untuk rakyat miskin (raskin), bantuan siswa miskin (BSM), program keluarga harapan (PKH), dan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Pemerintah akan melaksanakan program perlindungan sosial ini mulai bulan ini juga.

Boediono juga menyebutkan, dalam program raskin, mereka berhak membeli beras dengan harga murah. Program raskin ini telah berjalan. Namun dengan sistem berbasis kartu yang baru, Boediono berharap target penerima salah sasaran bisa dikurangi.

"Bulan ini akan kita upayakan untuk membagi 15 kg raskin per keluarga sebanyak dua kali. Sebanyak 15 kg pertama sudah dilakukan, 15 kg berikutnya akan dilakukan pada bulan ini juga," paparnya.

Tentang bantuan siswa miskin yang akan diterima oleh 16,6 juta siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA dari keluarga tak mampu, menurut Boediono, pencairan program ini akan menunggu proses pendaftaran siswa baru. Adapun bagi yang bukan siswa baru, uangnya akan segera dicairkan.

"Kira-kira pada bulan Juli atau Agustus, siswa miskin sudah bisa menerima bantuan ini," ungkapnya.

Adapun program keluarga harapan sudah bisa berjalan dengan unit cost yang sudah disepakati dalam APBN-P 2013. "Kita akan upayakan pada bulan Juni ini sudah cair," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

    Whats New
    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

    Whats New
    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

    Whats New
    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

    Whats New
    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

    Whats New
    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

    Whats New
    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

    Whats New
    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

    Whats New
    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

    Whats New
    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

    Whats New
    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

    Whats New
    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

    Whats New
    Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

    Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

    Whats New
    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

    Whats New
    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com