Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul : Akurasi Pembagian BLSM Semakin Membaik

Kompas.com - 22/06/2013, 14:11 WIB
Taufik H Mihardja

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com
- Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan, tingkat akurasi penyaluran BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) semakin membaik. Karena setiap penerima telah dibekali dengan KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yg tidak bisa dipalsukan dengan sistem barcode.

Hal ini disampaikan Tifatul saat menghadiri pembagian BLSM kepada masyarakat miskin di kota Medan, Sabtu 22/6/2013. "Sejak dilakukan PPLS (Program Pendataan Perlindungan Sosial) oleh BPS pada tahun 2011, by name by address, maka peluang salah sasaran atau penyimpangan BLSM semakin kecil", ujar Tifatul.

Menkominfo juga menjelaskan, kartu KPS tidak bisa dipindah tangankan atau diijonkan, sehingga target 25 persen penduduk miskin dan hampir miskin (sekitar 65 jt orang) dari BLSM diharapkan tepat sararan.

Program kompensasi BLSM, BSM (bantuan siswa miskin), Raskin (beras miskin) , dan PKH (program keluarga harapan) digulirkan pemerintah untuk meringankan dampak inflasi bagi masyarakat miskin akibat pengurangan subsidi BBM.  "Memang, diperkirakan kenaikan harga BBM ini akan memiliki pengaruh inflasi selama 3 bulan, makanya diberikan 4 bulan BLSM", jelas Tifatul.

Ia menambahkan, untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang puasa dan lebaran, maka akan dilakukan operasi pasar,  serta pembicaraan dengan produsen bahan pokok agar tidak menaikkan harga.

"Tahap pertama ini, BLSM akan dibagi di 14 kota, Insya Allah sampai akhir bulan Juni 2013 ini sudah menjangkau seluruh propinsi", tegas Tifatul.

Dia menggarisbawahi, sebenarnya subsidi BBM akan terus diberikan, tapi dikurangi besarannya rata-rata dari Rp 4.500 menjadi Rp 3.000 per liternya.

"Kalau subsidi dicabut semua, tentu harga rata-rata BBM akan menjadi Rp 9.000 per liter, namun keputusannya harga jual Solar menjadi Rp 5.500 dan Premium menjadi Rp 6.500 per liter". Artinya subsidi masih terus, tapi dikurangi sedkit," pungkas Tifatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com