Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuncinya, Jangan Pernah Menyerah..

Kompas.com - 27/06/2013, 11:12 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang bijak bilang kata "gagal" baru bisa diketahui setelah sesuatu dicoba. Namun apakah gagal merupakan sukses yang tertunda, seperti ungkapan yang kerap terdengar, tergantung pada penyikapan saat kegagalan itu menerpa.

"Jangan pernah menyerah sebelum 1.001 cara Anda lakukan," tegas Henry Indraguna, Rabu (26/6/2013). Dia adalah pemilik beragam jejaring waralaba seperti "Auto Bridal" dan "Mie Balungan Kiki Amalia".

Sukses besar membangun usaha cuci mobil "Auto Bridal", ternyata tak membawa Henry langsung menangguk untung ketika merambah usaha kuliner melalui "Mie Balungan Kiki Amalia". Mengumpulkan omzet Rp 6 juta saat pertama kali dibuka, "Mie Balungan" sempat nyaris gulung tikar tiga bulan kemudian, dengan kerugian Rp 1,8 miliar.

"Ternyata, sumber daya manusia adalah faktor paling penting ketika membangun usaha kuliner," kata Henry, belajar dari kegagalannya ini. Lebih baik mencari koki yang memang sudah bisa memasak, ujar dia memberikan contoh, daripada merekrut bukan koki lalu dijadikan koki.

Selain itu, papar Henry, lemahnya pengawasan juga menjadi kendala dalam usaha kuliner. Belum lagi perdebatan antara pemilik dan karyawan. Semua persoalan itu menurut dia akhirnya mengorbankan nikmatnya rasa suguhan. "(Padahal) orang beli makan itu urusannya sama lidah," kata dia.

Mental pengusaha

Tapi, mental pengusaha teruji saat usaha yang dibangunnya jatuh. "Saya tidak kemudian menyerah," kata Henry. Semua kelemahan dia tambal dan benahi. "Mie Balungan" pun dibangun ulang. "Jangan pernah menyerah sebelum 1.001 cara Anda lakukan," tegas Henry.

Pertama kali yang dibangun Henry setelah "kebangkrutan" usaha kuliner ini, adalah pola dan aturan yang bisa diterapkan di semua gerai waralaba. Bila pola itu tak diikuti, cuma soal waktu sebuah gerai hancur.

Henry menegaskan, keunggulan waralaba adalah para pembeli hak gerai tak perlu lagi membangun "branding". Sementara nama ini merupakan modal terbesar yang dibangun lewat proses panjang. Pola dan aturan yang dia buat adalah untuk menjaga mutu layanan maupun rasa makanan yang disajikan.

"(Dengan waralaba) Anda semua hanya perlu belajar dan mengeksekusinya di lapangan. Suksesnya kurang lebih 60 persen kalau bekerja sendiri. Tapi, kalau usaha bersama-sama, anda bisa untung mulai dari 70 sampai 100 persen," papar Henry soal peluang bisnis waralaba.

Sekarang, Henry bisa memperlihatkan hasil, tak kurang dari 100 gerai waralaba dia miliki, sampai di luar Jawa. Setiap gerai, aku dia, rata-rata didatangi tak kurang dari 3.000 orang per hari. "Tinggal hitung saja keuntungan yang didapat," kata dia.

Baca juga: Bermodal "Out of The Box" Membangun Auto Bridal
Sukses di Satu Bidang, Tak Jamin Langsung Sukses di Bidang Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com