JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk (EXCL) Hasnul Suhaimi mengatakan pihaknya telah menyampaikan izin ke Kementerian Kominfo tentang keinginannya untuk menggabungkan usaha (merger) dengan PT Axis Telekom Indonesia (Axis).
Keinginan itu akan membuat industri telekomunikasi di Indonesia makin sehat. "Jadi kita baru meminta ke Kemenkominfo. Isinya permintaan kalau seandainya kita merger itu akan seperti apa. Tapi bukan kita mau mergernya kapan. Kita ini baru meminta arahan," kata Hasnul saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Saat ini, XL Axiata memang masih membuka kemungkinan untuk bersinergi dengan perusahaan telekomunikasi mana pun guna meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia. Operator ketiga terbesar di Indonesia ini berkomitmen untuk menyehatkan industri telekomunikasi di tanah air.
Bagaimanapun, pemegang saham dua perusahaan yang akan merger ini sama-sama sama dari Malaysia.
XL Axiata sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Axiata Berhard Malaysia, sedangkan Axis Telekom Indonesia dimiliki oleh Saudi Telecom Company (STC) sebesar 80,1 persen, Maxis Communication 14,9 persen, dan PT Hamersha Investindo (PTHI) 5 persen.
"Tapi untuk melakukan corporate action apa pun, harus lengkap dulu hitungan bisnisnya hingga regulasinya. Jadi kita belum ada yang bisa dilaporkan," tambahnya.
Kendati demikian, Hasnul belum berencana untuk menyampaikan rencana ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam kaitannya dengan terjadinya monopoli.
"Karena belum ada apa-apa, jadi belum ke KPPU. Jadi kita minta arahan ke Kominfo, kalau hitungan kita masuk, mantap, dan disetujui Kominfo, saat itu baru ada perjanjian dan baru lapor ke KPPU. Kalau belum ada agreement ya belum ke KPPU. Ini baru konsultasi saja," jelasnya.
Terkait valuasi pasar Axis yang lebih kurang 1 miliar dollar AS, Hasnul mengatakan pihaknya belum menyampaikan hal tersebut. "Kita belum sampai ke sana. Kita belum bicara dari sisi komersialnya. Jadi belum ada yang bisa ditulis," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.