Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Banding, Asian Agri Harus Tetap Bayar Pajak

Kompas.com - 15/07/2013, 14:22 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Fuad Rahmany masih memberikan kesempatan bagi PT Asian Agri Group untuk menyatakan keberatannya dalam membayar pajak dengan melakukan banding ke pengadilan pajak.

"Dia kan keberatan tapi sudah membayar separuh (pajak) katanya. Nanti kan ada proses keberatan, banding. Tapi kalau dia kalah di pengadilan pajak, dia harus bayar pajak," kata Fuad saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (15/7/2013).

Sekadar catatan, jumlah tagihan pajak Asian Agri ini mencapai Rp 1,25 triliun. Jumlah tersebut melebihi total keuntungan dari 14 perusahaan di dalam grup Asian Agri pada periode 2002-2005 yang hanya sebesar Rp 1,24 triliun.

Nilai tersebut belum lagi denda yang akan dikenakan apabila Asian Agri tetap melakukan banding. Sehingga nanti totalnya menjadi Rp 4,4 triliun.

"Kami nanti tetap akan memberlakukan denda keterlambatan meski pihak Asian Agri mengklaim sudah membayar pajak," tambahnya.

Seperti diberitakan, PT Asian Agri akan melakukan keberatan membayar pajak atas Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terhadap 14 perusahaan di dalam grup Asian Agri.

Head of Tax Asian Agri Gunawan Sumargo sebelumnya mengatakan pihaknya akan melakukan keberatan ke pengadilan pajak sebelum batas waktu jatuh tempo membayar pajak.

"Kami kan baru saja membayar pajak Atas SKP pertama pada 23 Mei 2013 dan akan jatuh tempo per 22 Juni besok. Pembayaran pajaknya itu sudah dilakukan Kamis (20/6/2013) kemarin. Nanti kami akan melakukan keberatan sebelum pajak jatuh tempo pada 23 Agustus mendatang," kata Gunawan saat konferensi pers di Annex Room Wisma Nusantara Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com