Dikutip dari laman kompensasi.info, BLSM yang tersalur telah diserahkan pada 13.324.636 kepala keluarga. Keluarga penerima BLSM yang belum mendapatkan dana itu, berdasarkan laman tersebut, berjumlah 2.206.261, sekitar 14,21 persen dari daftar penerima, dengan nominal senilai Rp 661,8 miliar.
Beberapa provinsi hampir merampungkan penyaluran seluruh BLSM di wilayah mereka. Di antara provinsi itu adalah Jambi (91,57 persen), Bengkulu (91,27 persen), DKI Jakarta (91,27 persen), Jawa Tengah (96,06 persen), DI Yogyakarta (96,72 persen), Banten (95,35 persen), Bali (95,01 persen), Nusa Tenggara Barat (96,81 persen) dan Nusa Tenggara Timur (95,22 persen).
Sebaliknya, provinsi yang minim realisasi penyaluran BLSM-nya antara lain Papua (11,25 persen), Maluku Utara (23,09 persen), Papua Barat (13,69 persen), Maluku (37,32 persen) dan Kalimantan Timur (58 persen).
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berjanji penyaluran BLSM untuk tahap pertama ini akan selesai pada akhir Juli ini. Bila ada masyarakat yang pantas menerima BLSM tapi belum mendapat bantuan tersebut, kata dia, diminta melapor ke aparat desa setempat untuk diteruskan ke pemerintah pusat.
Pemerintah menganggarkan dana untuk BLSM sebesar Rp 9,3 triliun, yang dialokasikan untuk 4 bulan dengan nilai pembagian Rp 150 ribu per orang per bulan. Dana ini rencananya dibagikan dalam dua tahap, dengan pembagian tahap pertama telah dimulai pada 22 Juni 2013. Nominal setiap pembagian adalah Rp 300 ribu.