Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Pelemahan Rupiah sampai Awal Tahun 2014

Kompas.com - 28/08/2013, 07:34 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Tren pelemahan rupiah masih akan berlanjut hingga awal tahun 2014. Meski demikian, pemerintah masih optimistis bahwa nilai tukar rupiah rata-rata pada tahun 2014 adalah Rp 9.750 per dollar AS.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan M Chatib Basri dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Selasa (27/8/2013). Hal itu merupakan jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi- fraksi DPR terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2014.

Nilai tukar rupiah selama beberapa pekan terakhir terus berfluktuasi di atas Rp 10.000 per dollar AS. Bahkan, pada Selasa kemarin nilai rupiah di pasar spot mencapai Rp 11.335 per dollar AS.

Dalam paparannya, Chatib menyebutkan empat faktor eksternal yang akan memberikan tekanan pada rupiah. Pertama adalah kebijakan pengetatan stimulus moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat yang diperkirakan dikeluarkan pada akhir tahun 2013.

Kedua, muncul kekhawatiran investor terhadap perkembangan ekonomi di negara-negara emerging market, terutama China, India, dan Brasil. Ini berdampak pada aktivitas transaksi perekonomian di pasar internasional.

Ketiga, gejolak harga minyak dunia akibat gejolak geopolitik beberapa negara produsen di kawasan Timur Tengah.

Keempat, mengecilnya selisih suku bunga Bank Indonesia dan suku bunga dunia sehingga membuat investor mulai tertarik untuk mengalihkan modal ke Indonesia.

Meskipun demikian, menurut Chatib, pemerintah tetap memasang target nilai tukar rupiah tahun 2014 di level Rp 9.750 per dollar AS. Alasannya, sejauh pemerintah bisa menjaga stabilitas perekonomian, meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat, dan menaikkan prospek pertumbuhan ekspor komoditas andalan, pelemahan rupiah bisa ditekan.

Hal itu secara konkret akan ditempuh melalui empat paket kebijakan ekonomi yang diumumkan per 23 Agustus. Di antaranya adalah pemberian insentif serta keringanan pajak kepada industri padat karya dan padat modal yang 30 persen hasil produksinya diekspor. Pemerintah juga akan melonggarkan prosedur kuota serta clean and clear berkaitan dengan ekspor mineral. Hal ini untuk meningkatkan ekspor.

Guna mengurangi impor, pemerintah menaikkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan barang impor bermerek. Dari rata-rata 75 persen, PPnBM dinaikkan menjadi 125-150 persen. Bersama dengan langkah memperbesar porsi biodiesel dalam solar, langkah tersebut diharapkan mengurangi impor.

Realisasi nilai tukar rupiah pada 2009-2010 selalu di bawah asumsi. Sejak tahun 2011, realisasi selalu di atas asumsi.

Tahun 2011, dari asumsi Rp 8.700 per dollar AS, realisasinya Rp 8.779 per dollar AS. Tahun 2012, dari asumsi Rp 9.384 per dollar AS, realisasinya Rp 9.990 per dollar AS.

Tahun 2013, diasumsikan Rp 9.600 per dollar AS. Akan tetapi, tren menunjukkan rupiah terus melemah. Beberapa waktu terakhir bahkan realisasinya terus di atas Rp 10.000 per dollar AS. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com