Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Pasar Jepang Terbuka bagi Perajin Indonesia

Kompas.com - 04/09/2013, 17:54 WIB
Ahmad Arif

Penulis

TOKYO, KOMPAS.COM — Peluang pasar di Jepang dipercaya masih terbuka lebar bagi para perajin Indonesia. Namun, kurangnya pemahaman para perajin terhadap karakter konsumen di Jepang yang dikenal sangat pilih-pilih, membuat banyak produk kerajinan dan mebel Indonesia masih kesulitan menembus pasar negeri sakura ini.

“Jepang saat ini menjadi eksportir terbesar kedua barang-barang kerajinan dan mebel Indonesia setelah Amerika. Nilai ekspor untuk kerajinan dan mebel Indonesia sekitar 1 miliar dollar AS per tahun,” kata Ketua Bidang Pameran dan Kerjasama Luar Negeri Dekranas, Yasmin Wirjawan, dalam pembukaan “Rumah Indonesia” di Tokyo International Gift Show (TIGS), Tokyo, Rabu (4/9/2013).

Selain memajang berbagai hasil kerajinan Indonesia, “Rumah Indonesia” ini juga menampilkan demo batik dan demo anyaman dari Kalimantan.

Di tengah krisis ekonomi di Amerika dan sebagian Eropa, menurut Jasmin, Jepang bisa menjadi alternatif pasar yang menjanjikan. “Kita harus aktif mencari pasar baru," katanya.

Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Jepang, Jonny Sinaga mengatakan, nilai ekspor kerajinan Indonesia ke Jepang masih relatif kecil. “Potensinya sebenarnya jauh lebih besar. Saya yakin barang-barang kerajinan Indonesia sebenarnya bisa masuk ke Jepang. Kerajinan kita banyak yang alami dan itu sangat disukai orang Jepang,” katanya.

“Kendalanya, produk Indonesia banyak yang standarnya tidak sama karena kebanyakan dikerjakan manual. Keberlanjutan produksi juga sering belum stabil.”

Yasmin mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam TIGS ini merupakan bagian untuk mengenalkan para perajin Indonesia dengan pasar Jepang. “Kami membawa 36 perajin. Separuhnya memang sudah berpengalaman dengan pasar Jepang, namun sebagian merupakan perajin baru yang belum pernah memasarkan produk ke sini,” katanya.

Wulan Agusdiana, pemilik kerajinan batik Bulan Bali dari Batang, Jawa Tengah mengatakan, masih menjajaki pasar Jepang. “Saya masih kesulitan memahami selera pasar di sini. Jadi, ikut pameran ini sekaligus untuk survei. Selama ini, produk kami banyak diekspor ke Amerika,” katanya.

Runi Palar, pemilik “RUNA Jewelry” mengatakan, walaupun dikenal sangat perfeksionis, pasar Jepang sebenarnya sangat potensial untuk kerajinan industri kecil Indonesia. “Asalkan kita paham selera dan karakter masyarakat di sini, pasti bisa ditembus,” kata Runi yang telah 13 tahun memasuki pasar Jepang.

“Orang Jepang unik dan sangat detail. Mereka harus kenal dulu dan harus yakin dulu dengan kualitasnya, setelah yakin baru beli.”

Investor terbesar

Jonny Sinaga mengatakan, perdagangan Indonesia-Jepang saat ini menujukkan peningkatan pesat. Ekspor Indonesia ke Jepang pada 2012 mencapai 52,9 miliar dollar Amerika Serikat dan masih didominasi minyak dan gas. Tren ekspor ke Jepang ini naik 11 persen dalam kurun empat tahun terakhir. Sedangkan impor Indonesia terhadap Jepang untuk 2012 mencapai 22,7 miliar dollar dengan tren naik 16 persen dalam kurun empat tahun terakhir.

“Jadi kita masih surplus untuk perdagangan, tetapi dominan minyak dan gas masih terlalu besar. Harapannya sektor non migas, terutama kerajinan dan tekstil bisa ditingkatkan,” katanya.

Jonny juga menyebutkan, mulai 2013 Jepang telah menjadi investor terbesar di Indonesia. “Sebelumnya, Singapura tercatat investor terbesar di Indonesia. Sejak 2013 digeser oleh Jepang,” katanya.

“Pada 2010 investasi Jepang di Indonesia baru 750 juta dollar AS, meningkat jadi 1,5 miliar dollar AS pada 2011 dan 2,5 miliar dollar AS pada 2012. Sekarang  baru semester pertama 2013 sudah mencapai 2,5 miliar dollar AS.”

Melonjaknya nilai investasi Jepang di Indonesia ini terutama didorong dari sektor otomotif. “Toyota telah memindahkan pabriknya ke Indonesia,” katanya.

“Di satu sisi, industri otomotif di Indonesia ini memang dikhawatirkan mencapai jenuh karena kemacetan di kota besar. Ke depan, kita memang mengharapkan, Jepang juga intens masuk ke sektor publik transport dan sepertinya mereka juga tertarik ke sana. Misalnya Shinkansen sudah menyatakan tertarik untuk membuat kereta cepat Jakarta-Surabaya,” katanya. Ahmad Arif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com