Pada perdagangan kemarin, meski hanya naik tipis namun setidaknya sudah ada perbaikan dari laju rupiah. Menurut riset Trust Securities, adanya langkah Rusia yang menginginkan pembicaraan diplomatik dengan Suriah terkait penggunaan senjata kimia mengurangi kekhawatiran akan terjadinya perang.
Di sisi lain, kondisi tersebut mengurangi permintaan mata uang safe haven seperti dollar AS sehingga menguatkan mata uang lainnya. Tentu saja rupiah pun merasakan imbas positifnya.
Selain itu, penguatan rupiah juga masih terimbas apresiasi dollar Australia dan yuan setelah rilis data-data China yang masih direspon positif.
Diperkirakan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 11.172-11.188 per dollar AS (kurs tengah BI). Namun demikian, diingatkan oleh riset Monex Investindo Futures, melesatnya posisi dollar AS ke level tertinggi tujuh pekan versus yen seiring meredanya kekhawatiran atas Suriah.
Hal itu mengikis permintaan untuk mata uang Jepang sebagai save heaven. "Yen juga tertekan oleh minutes rapat Bank of Japan bulan Agustus yang memperlihatkan keyakinan para pembuat kebijakan bahwa stimulus moneter agresif akan mengarahkan ekonomi ke jalur pemulihan," tulis riset Monex Investindo Futures.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.