Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Kartel Bawang, KPPU Temukan Kejanggalan Data Antar-Instansi

Kompas.com - 23/09/2013, 18:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan kejanggalan data yang diperoleh, baik dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, maupun pihak terkait tata niaga importasi bawang putih.

"Kita akan pelajari semua yang berhubungan dengan data-data dari berbagai sumber, ada kartu kendali dari Kemendag, ada PIB (persetujuan impor barang) yang kemudian realisasi impor itu dimiliki bea cukai. Bisa jadi, Kementan yang punya data. Masa kemudian dengan sumber yang sama datanya bisa beda-beda," ujar investigator KPPU, Moh Noor Rofiq, seusai sidang perkara dugaan kartel bawang putih di Gedung KPPU, Jakarta, pada Senin (23/9/2013) sore.

Secara lebih spesifik, aturan dan kewenangan memberikan cap atau stempel pada kartu kendali dibahas panjang lebar dalam persidangan hari ini. Ini menjadi penting, lanjut Rofiq, karena investigator ingin melakukan validasi terhadap keterangan-keterangan yang disampaikan.

"Apakah kemudian ada cap atau stempel adalah validasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," ujarnya.

"Kartu kendali atau yang masuk ke INSW (Indonesia National Single Window) harusnya itu klop antar Kemendag dan DJBC. Memang itu yang ingin kita pertegas. Data itu penting karena dugaan kita berhubungan dengan pasokan itu," lanjut Rofiq.

Rofiq menegaskan, kartu kendali merupakan salah satu hal yang bisa menjadi pertimbangan, apakah data yang tertulis di dalamnya berhubungan dengan data yang sudah dimiliki oleh KPPU. Selain dari kartu kendali, surat pemberitahuan pengeluaran barang (SPPB) dari DJBC juga menjadi salah satu alat bukti.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Suswono yang absen dalam persidangan tadi pagi, lanjut Rofiq, akan dimintai keterangan soal mundurnya rekomendasi persetujuan impor hortikultura (RIPH). "Mentan kita panggil dalam kaitannya dengan pengunduran RIPH dan tidak segera dibukanya RIPH Januari 2013. Itu kan ada jeda waktu. Sudah tahu ada supply and demand yang bergejolak, malah mundur," katanya.

Dari data yang berhasil dikumpulkan oleh KPPU, investigator mencium kejanggalan tata niaga bawang putih dari segi pengaturan volume, pengaturan waktu, dan pengaturan harga.

Sebagai informasi, dalam kasus dugaan kartel bawang putih tersebut terdapat 22 terlapor yang terdiri dari 19 importir dan 3 pimpinan instansi, yakni Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi, dan Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com