Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPO Gagal, Indonesia Gulirkan Prakarsa Baru

Kompas.com - 06/10/2013, 22:30 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com -
Indonesia menggulirkan prakarsa baru guna mempromosikan sejumlah produk unggulan dalam kerangka Kerja Sama Ekonomi Asia Pasific (APEC) 2013 di Bali.

Direktur Jenderal Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, menjelaskan sebelumnya Indonesia tidak berhasil memasukkan CPO ke dalam Environmental Goods (EG) List.

"Tetapi kemudian muncul sebuah inisiatif baru yang memperluas upaya pembangunan berkelanjutan sekaligus berupaya mendorong pengentasan kemiskinan di pedesaan," kata dia di Nusa Dua, Bali, Minggu (6/10/2013).

Dia mengatakan, jika selama ini pembahasan hanya seputar masuk atau tidaknya CPO ke dalam EG List, maka dengan prakarsa ini komitmen yang dihasilkan akan lebih berkelanjutan.

Indonesia juga berhasil menggandeng China dan Papua Nugini yang telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung prakarasa tersebut sekaligus memulai analisis dalam menjabarkan parameter yang diusulkan. Dua negara lagi, yaitu Peru dan Malaysia, telah menyampaikan keinginannya untuk bergabung dengan Indonesia, China dan PNG.

Iman mengatakan bahwa inisiatif baru tersebut telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama Tingkat Menteri APEC yang diharapkan akan disepakati di pertemuan para Pemimpin APEC.

Namun, Iman mengatakan bahwa tidak serta merta komoditas unggulan yang diusung Indonesia dimasukkan dalam EG List. "Kesepakatan tentang EG List di Vladivostok untuk saat ini akan berjalan bersamaan dengan prakarsa baru ini dan diharapkan berada dalam kerangka waktu yang sama yaitu pada tahun 2015 mendatang," katanya.

Iman menegaskan prakasa baru tersebut memiliki makna yang lebih luas dari APEC EG List yang hanya meliputi dimensi perdagangan dan liberasisasi karena berkaitan dengan pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

APEC EG List merupakan kesepakatan untuk memasukkan 52 komoditas barang yang dianggap memenuhi syarat ramah lingkungan sehingga akan diturunkan bea tarif bea masuknya hingga maksimal 5-10 persen.

Prakarsa baru yang akan tertuang dalam Deklarasi Pemimpin APEC 2013 itu diharapkan dapat menimgkatkan kesadaran rakyat di pedesaan untuk menjaga dan memanfaatkan potensi pertanian, perkebunan dan kehutannya secara lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com