Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Kerry: Korupsi dan Regulasi Hambat Perkembangan Negara

Kompas.com - 07/10/2013, 19:25 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry menekankan perlunya kepastian iklim investasi dan pemberantasan korupsi untuk menjadi negara yang maju.

Dalam sambutannya di CEO Meeting, di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua Bali, John Kerry bercerita bahwa semalam dia sempat makan malam bersama dengan sejumlah CEO. Dan intinya, mereka mengeluhkan soal kebijakan dan regulasi yang terkadang tidak mendukung dunia usaha.

"Kita butuh peraturan yang update yang bisa melindungi bisnis dan gagasan bisnis. Kita butuh peraturan modern buat berubah dan tumbuh. kita butuh akuntabilitas dan transparansi," katanya, Senin (7/10/2013).

Kerry menuturkan, yang namanya modal atau kapital akan mencari tempat untuk investasi dan kapital butuh kepastian dalam politik dan regulasi. Iklim usaha dan bisnis untuk kemajuan 25 tahun yang akan datang bakal ditentukan sekarang melalui akuntabilitas.

Konektivitas dan inovasi merupaakan kunci keberhasilan. Di AS, ini adalah sebuah kenyataan kunci keberhasilan adalah bebas dan semngat kewirausahaan. Mengambil risiko utk berinovasi dan risiko.

"Saya akan mendorong para pemimpin dan sektor swasta agar menghasilkan kebijakan yang lebih besar," katanya.

Menurut Kerry, saat kita bicara soal peraturan, kita juga tidak bisa lupa korupsi ada korupsi disitu. "Hal ini menciptakan inefisiensi dan melambatkan pertumbuhan," katanya.

Melalui Kerry, Obama memuji APEC melalui kerja keras yang luar biasa dengan menghilangkan hambatan dan batasan-batasan yang ada.

"Ekonomi tidak akan mencapai potensi tertinggi, kecuali menghilangkan kriminal yang merendahkan apa yg kita capai," ujarnya. (Sanusi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com