Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Muhaimin Minta Transmigran Jadi Pelopor Kemandiran Pangan Nasional

Kompas.com - 09/10/2013, 13:35 WIB
advertorial

Penulis

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, transmigrasi sebagai pilar kemandirian dan ketahanan pangan bukan saja telah memberikan kontribusi melalui perluasan areal pangan. Program transmigrasi juga  telah melahirkan manajer– manajer usaha tani yang andal dan tangguh, serta meluaskan teknis budidaya yang inovatif bagi masyarakat sekitarnya.

"Harapan saya masyarakat transmigran mampu memelopori bangkitnya kemandirian pangan di wilayah ini dan sekitarnya untuk mendukung kemandirian pangan nasional, “kata Menakertrans Muhaimin Iskandar  mengunjungi dan bermalam di  Permukiman Transmigrasi Tabalajaya SP 2, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (7/10/).

Muhaimin mengatakan, sebagaimana diketahui bersama,  negara kita saat ini tengah dan akan menghadapi persoalan serius bagi pemenuhan kebutuhan pangan untuk lebih dari 240 juta jiwa penduduknya. Sebagian besar kebutuhan pangan masih  dipenuhi dari impor. Upaya nyata dan langkah konkrit mutlak diperlukan untuk menyikapi persoalan ini.

“Tidak ada alasan bagi setiap warga transmigran yang gagah, gigih, dan ulet ini untuk tidak bangkit dalam mewujudkan kemandirian. Akan sangat menjadi kekuatan yang luar biasa manakala kebangkitan kemandirian menggapai kemakmuran ini menjadi suatu gerakan bersama seluruh warga dengan masyarakat di sekitarnya," tutur Muhaimin.

Sebagai contoh kata Muhaimin adalah Permukiman Transmigrasi Tabalajaya, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Permukiman Transmigrasi Tabalajaya yang penempatannya dimulai pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, dirancang sebagai permukiman dengan pola usaha  tanaman pangan. Kini permukiman ini dihuni 300 KK atau ± 1.058 jiwa masyarakat dengan komposisi transmigran penduduk setempat sebesar 150 KK (609 jiwa) dan transmigran pendatang sebesar 150 KK (449 jiwa) berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kini, lanjut dia, masyarakat transmigrasi yang menghuni permukiman ini telah memiliki sumber penghidupan permanen, yaitu hamparan lahan produktif. Sebagai permukiman bina, seperangkat input produksi dan dukungan peralatan yang disertai dengan langkah pendampingan telah diberikan.

Hadirnya Permukiman  Transmigrasi Tabalajaya juga  tidak  terlepas dari peran dan kearifan masyarakat adat setempat yang  berjiwa besar dalam menyerahkan lahan secara sukarela bagi kepentingan mulia, yaitu kesejahteraan bersama melalui pembangunan permukiman transmigrasi," ujar Muhaimin.

Muhaimin menggambarkan, Permukiman Transmigrasi Tabalajaya sesungguhnya memiliki potensi sumber daya lahan yang dapat diberdayakan secara optimal, sehingga mampu menjadi embrio sentra produksi pangan. Guna mengakselerasikan gagasan pemikiran tersebut, permukiman ini telah diberikan berbagai input untuk pemenuhan layanan kebutuhan dasar, input pemberdayaan yang mendukung pengembangan usaha ekonomi, kegiatan sosial budaya kemasyarakatan, serta pengembangan sarana prasarana permukiman.

"Serangkaian input tersebut hendaknya dapat dijadikan stimulan yang mampu mendongkrak produktivitas masyarakat transmigrasi dalam memperbaiki kualitas kehidupan khususnya, dan kualitas permukiman umumnya, sehingga kemanfaatan dan kemaslahatan transmigrasi dapat dirasakan secara nyata dan konkrit," papar Muhaimin.

Dikatakan, guna mewujudkan kebangkitan kemandirian tersebut,  Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menerapkan kebijakan re-focussing program. "Melalui pendekatan ini, gerakan pemberdayaan masyarakat transmigrasi dapat berjalan lebih efektif, responsif, tepat waktu, serta tepat sasaran," ujar Muhaimin.

Pada kesempatan tersebut, Muhaimin menegaskan kesungguhan Kemnakertrans  dalam penyelenggaraan transmigrasi yang terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan transmigrasi dan kualitas layanan publik. Pertama, permukiman transmigrasi bina yang belum  berkembang sebagaimana yang diharapkan,  agar dilengkapi dengan infrastruktur ekonomi dan sosial yang memadai melalui pemberian stimulan dan pendampingan efektif, serta segera menuntaskan masalah – masalah  yang masih melingkupi.

Kedua, terhadap permukiman transmigrasi baru agar  kawasan yang dirancang terintegrasi dengan permukiman penduduk setempat dengan memperhatikan ketersediaan dan kelayakan sumber daya lahan sebagai wahana usaha produktif yang tidak berpotensi masalah;  Kawasan transmigrasi dirancang berdaya saing dalam skala besar dengan biaya yang kompetitif, akan tetapi memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan efisien; Mempersiapkan ketersediaan transmigran yang berkualitas sesuai kebutuhan daerah penempatan.

Selanjutnya, memperhatikan kelengkapan infrastruktur ekonomi dan fasilitas sosial secara memadai dan layak; serta menyiapkan skenario pembinaan dan pengembangan masyarakat secara terukur hasil dan prospeknya.

"Terhadap kawasan transmigrasi yang sudah ada namun belum berkembang, diharapkan dapat dipercepat pengembangannya melalui model Kota Terpadu Mandiri (KTM). Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sentra-sentra agribisnis dan agroindustri yang mampu menarik investasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meluaskan kesempatan kerja serta peluang berusaha," ujar Muhaimin.

Karenanya, tambah dia, kolaborasi program dan sharing pembiayaan lintas sektor, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan partisipasi masyarakat mutlak perlu ditingkatkan. Pemerintah terus berupaya meluaskan transmigrasi sebagai metode pembangunan sekaligus sebagai instrumen/ wahana redistribusi sumber daya lahan yang lebih berkeadilan, meski disadari bahwa institusi ini masih diliputi oleh keterbatasan dukungan pembiayaan.

Muhaimin berharap, kedepan  transmigrasi akan semakin eksis dan lebih berkembang. Diingatkan, negara besar yang membentang dari Sabang sampai Merauke dan  terdiri dari lebih 17.000 pulau ini mustahil meniadakan transmigrasi, manakala negeri ini masih dihiasi oleh kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, dan tidak kalah pentingnya adalah ketika kedaulatan wilayah NKRI dan penguatan otonomi hendak ditegakkan.

"Khususnya kepada masyarakat transmigrasi yang bermukim di Kawasan Tabalajaya dan masyarakat sekitarnya di kawasan transmigrasi, saya berpesan tingkatkan motivasi, bangun semangat gotong–royong dan pererat tali silaturahmi serta tingkatkan kebersamaan dan keserempakan. Ditangan kalian kesejahteraan akan segera  digenggam  jika kerja keras dengan kesungguhan dapat terus dikobarkan," tutur Muhaimin. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com