Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 237 Triliun Obligasi Pemerintah AS yang Dipegang WNI Terancam "Default"

Kompas.com - 14/10/2013, 16:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Pemerintah AS belum juga beroperasi, menyusul belum disepakatinya pembahasan anggaran antara DPR dan Senator negara tersebut.

Jika hingga Kamis (17/10/2013) pemerintah AS tetap shutdown, seluruh obligasi yang diterbitkan negara Adidaya itu terancam default atau gagal bayar.

Obligasi pemerintah AS adalah salah satu yang diminati berbagai investor, baik institusi maupun ritel. Pertimbangannya, obligasi tersebut selama ini cukup stabil dan risiko sangat kecil.

Namun demikian, berlarut-larutnya pembahasan anggaran tersebut dan belum beroperasinya pemerintah AS menyebabkan para investor khawatir. Bahkan, para petinggi industri perbankan mulai menyerukan agar pemerintah AS tidak abai dengan seluruh kewajibannya membayar utang dan kupon obligasinya.

Investor asal Indonesia adalah pemegang obligasi pemerintah AS, bersama dengan investor dari negara lainnya. Berdasarkan penelusuran Kompas.com dari berbagai data Departemen Keuangan AS, nilai surat utang pemerintah AS yang dipegang investor berkewarganegaraan Indonesia per Juni 2013 mencapai 21,58 miliar dollar AS atau sekitar Rp 237,42 triliun.

Jumlah itu mencakup dua jenis surat utang, yaitu US treasury bond sebesar 18,82 miliar dollar AS dan US agency bond 2,75 miliar dollar AS.

Jika jenis portofolio lain dimasukkan, yaitu US corporate and others bonds serta US corporate stock, portofolio yang dipegang investor asal Indonesia mencapai 22,13 miliar dollar AS.

Selain untuk membiayai pemerintah, US treasury bond berfungsi untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Apabila treasury bond dilepas ke investor, hal itu maka mengurangi jumlah uang beredar, sehingga mengurangi likuiditas. Apabila treasurnya dibeli kembali maka meningkatkan jumlah uang beredar dan menurunkan tingkat suku bunga.

Sementara itu, US agency bond adalah surat utang yang diterbitkan oleh agensi untuk mendukung program pemerintah negara bagian di AS. Terdapat lima agen besar yang memperjual-belikan sekuritas ini yaitu Federal National Mortgage Association, The Federal Home Loan Banks, The Federal Land Banks, The Federal Intermediate Credit Banks and The Banks for Cooperatives.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com