Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digempur Media Online, Pertumbuhan Pers Cetak Hanya 0,25 Persen

Kompas.com - 06/02/2014, 18:00 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com
- Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asmono Wikan menyebutkan gempuran media sosial digital dan media online, cukup membuat industri cetak (print) terpengaruh.

Hal ini tercatat dari rendahnya pertumbuhan sirkulasi oplah dari 1.100 media di Indonesia pada akhir tahun 2013, yang hanya mengalami pertumbuhan sebesar 0,25 persen. Angka itu sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan oplah media di Amerika.

Namun, jika dibandingkan dengan negara lain seperti China, India dan Brazil, pertumbuhan oplah media cetak di Indonesia masih kalah jauh.

"Karena itu media harus meng-update diri di era digitalisasi. Konsepsi industri print bahwa digitalisasi belum menghasilkan uang harus dibongkar. Tanpa upgrade dan update, ya repot," ujar Wiskan saat menggelar konfrensi pers Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Bengkulu, Kamis (6/2/2014).

Dari hasil kajian SPS, perkembangan media cetak di Indonesia memang mengalami turbulensi yang kuat. Generasi pembaca baru mulai bermunculan, yakni generasi pembaca yang tidak lagi membaca hal-hal serius, generasi yang tidak menyenangi kerumitan bahasa di media cetak dan generasi yang tidak menyenangi tata wajah di media cetak.

"Inilah yang menjadi tantangan bagi industri media cetak saat ini. Bagaimana media melayani pembacanya menjadi sangat penting. Kalau tetap ingin bertahan menghadapi konvergensi di era multiplatform saat ini," ujar Wiskan.

Dia menuturkan, keberlanjutan hidup dari sebuah media sangat bergantung dengan kemampuannya menangkap keinginan pembaca. Melalui penyajian konten berita yang berkaitan dengan kebutuhan pembaca, diyakini akan tetap menghidupkan industri media, khususnya cetak di Indonesia.

"Salah satu kuncinya adalah lewat penyajian konten berita. Konten harus nyambung dengan pembaca, tanpa ini bisa berbahaya bagi media," bebernya.

Sementara itu, dalam konferensi pers jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SPS yang digelar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) di Bengkulu pada 7-8 Februari 2014 ia menyebutkan, SPS kembali menyerahkan penghargaan pemenang bagi sampul muka media cetak komersial (Indonesia Print Media Awards/IPMA) dan majalah internal (Indonesia Inhouse Magazine Awards/INMA) di Indonesia.

Termasuk pemberian penghargaan desain rubrik anak muda Surat kabar (Indonesia Young Readers Awards/IYRA) dan sampul muka pers mahasiswa (Indonesia Student Print Media Awards/ISPRIMA).

IPMA diikuti lebih 749 pendaftar dari 207 perusahaan media, INMA berhasil menghimpun 201 pendaftar dari 57 lembaga dan korporasi. Adapun IYRA diikuti 121 entri dari 20 perusahaan pers dan ISPRIMA menyedot 54 entri dari 17 pers mahasiswa.

Hasil penjuriannya akan diumumkan pada Sabtu (8/2/ 2014). Selain agenda tersebut, juga akan digelar CEO Media Conference. Dengan mengusung tema sentral "Konvergensi di era multiplatform dan tantangan monetisasi", direncanakan menghadirkan dua pembicara talkshow media, yakni Direktur Pengembangan Bisnis Kelompok Kompas Gramedia Edi Taslim dan CEO Harian Pikiran Rakyat Djoko Hertanto.

-----------------------------------------------------
Earl J Wilkinson, Executive Director & CEO, International News Media Association (INMA) akan menjadi pembicara pada Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014 di Bali, 18-20 September 2014. Info lengkap mengenai APMF dapat dilihat di www.apmf.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com