Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tidur Pun, Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

Kompas.com - 12/02/2014, 15:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh. Meskipun berbagai macam krisis dan gejolak ekonomi menghampiri, tidak ada gangguan berarti terhadap perekonomian dalam negeri karena permintaan domestik masih akan tetap tumbuh.

"Indonesia akan tumbuh 4,5 persen. Krisis seperti apa pun, pemerintah tidur pun pertumbuhan ekonomi akan 4,5 persen per tahun sampai tahun 2035," kata ekonom Aviliani di Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut ditopang oleh permintaan domestik yang tetap tinggi. Persoalan, kata Aviliani, justru berada pada sisi suplai. "Misalnya di sektor infrastruktur. Listrik itu kebutuhannya 10 persen, tapi suplai cuma 4 persen. Penjualan mobil tumbuh 20 persen, tapi berapa persen pertumbuhan jalan?" ujar dia.

Menurut Aviliani, kondisi yang saat ini terjadi adalah permintaan (demand) terlalu cepat, sementara suplai tidak berjalan dengan baik. Ini menciptakan jurang pemisah yang sangat lebar.

"Investasi baru digenjot 3 tahun terakhir. Ketika 3 tahun dibangun besar-besaran, kita butuh impor besar. Arus dana yang keluar lebih banyak sehingga rupiah jadi terdepresiasi," papar dia.

Lebih lanjut, kondisi rupiah saat ini berbeda dengan kondisi rupiah pada kurun waktu 2008 sampai 2012. Menurut Aviliani, posisi rupiah di bawah Rp 10.000 bukan karena fundamental, melainkan karena besarnya jumlah uang yang masuk ke negara berkembang.

"Ketika akhir tahun 2012 menjelang tahun 2013 mulai dana keluar dari negara berkembang. Hampir semua negara berkembang mengalami dana keluar. Kalau bunga murah, maka akan krisis likuiditas dan demand tumbuh terus," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com