Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Ajukan Permohonan Ekspor Konsentrat

Kompas.com - 25/02/2014, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah menerima usulan permohonan rekomendanasi ekspor konsentrat dari PT Freeport Indonesia.

Permohonan tersebut masih dalam pembahasan, sebelum nantinya pemerintah memberikan restu kepada perusahaan asal Amerika Serikat tersebut untuk menjual mineral olahan tanpa permunian ke luar negeri.

R Sukhyar, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM mengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat edaran yang memuat berbagai persyaratan bagi perusahaan tambang untuk memperoleh rekomendasi ekspor. "Perusahaan yang telah mengajukan permohonan rekomendasi ekspor konsentrat, baru Freeport saja," kata dia, Selasa (25/2/2014).

Pada pertengahan Februari lalu, Kementerian ESDM telah menerbitkan surat edaran nomor 01E/30/DJB/2014 yang memuat tentang persyaratan salinan dokumen yang harus dilampirkan pengusaha untuk mendapatkan rekomendasi ekspor.

Menurut Sukhyar, permohonan rekomendasi dari Freeport tersebut akan diproses terlebih dahulu sebelum disetujui. Dia menambahkan, hingga sekarang pihaknya belum menerima permohonan serupa dari PT Newmont Nusa Tenggara untuk kegiatan ekspor konsentrat tembaga.

Nantinya, setelah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian ESDM, PT Freeport Indonesia harus mengajukan permohonan ke Kementerian Perdagangan untuk memperoleh pengakuan eksportir terdaftar (ET) produk konsentrat. "Kami proses dulu, apakah sudah memenuhi syarat atau belum," kata Sukhyar. (Muhammad Yazid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com