Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: "Jokowi Effect" Hanya Sentimen Pasar

Kompas.com - 17/03/2014, 08:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sesaat setelah deklarasi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah mengalami penguatan.

Rupiah kembali menguat ke level Rp 11.300-an setelah sempat melemah ke kisaran 11.400 Jumat lalu (14/3/2014). Sementara Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 3,22 persen atau 152,47 poin menjadi 4.878,64.

Meskipun demikian, Bank Indonesia memandang kondisi menguatnya IHSG dan rupiah masih hanya sentimen para pelaku pasar. "Ini kan sentimen pasar. Ini kan confidence-nya investor saja. Kalau rupiah kuat, kita intervensi. Yang penting stabilitas (rupiah)," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs kepada wartawan di Kantor Pusat BI, Jumat (14/3).

Peter mengaku bank sentral memandang kondisi tersebut merupakan sentimen positif investor yang melihat pencapresan Jokowi merupakan angin segar bagi perekonomian. Namun demikian, BI hanya memonitor perkembangan yang terjadi.

"Kalau dari BI sendiri, BI memonitor saja. Mengamati perkembangan pasar. Yamg pasti belum ada kebijakan-kebijakan dari BI terkait perkembangan terakhir ini," ujarnya.

Penguatan nilai tukar rupiah, kata Peter, terjadi pula sebagai dampak intervensi bank sentral terhadap nilai tukar. Meskipun saat ini nilai tukar rupiah mengalami tren peningkatan, bank sentral tetap menjaga kondisi rupiah.

Lebih lanjut, Peter mengungkapkan BI berharap penguatan nilai tukat rupiah akan berlangsung secara kontinyu. Sehingga, akan berdampak pada perbaikan ekonomi nasional. "Harapan kita di BI ini tetap sustainable sehingga pasar akan terus sehat dan bagus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com