Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Indonesia Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia

Kompas.com - 03/05/2014, 21:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia masuk 10 besar di dunia.

"Tadi pagi, saya dapat berita dari Menteri Keuangan bahwa World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP (Produk Domestik Bruto) dan purchasing power parity (tingkat daya beli), Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," ujar Presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (3/5/2014).

Presiden memaparkan sembilan negara yang berada di peringkat teratas yakni Amerika Serikat. Selanjutnya, diikuti oleh negara Republik Rakyat Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris.

Pada tahun 2013 lalu, posisi Indonesia berada di peringkat ke-16. "Tentu ini awal yang baik. Masih panjang perjalanan kita dan masih banyak permasalahan yang harus kita atasi," ujar Presiden.

Dia menyebutkan bahwa kekurangan yang terjadi di banyak sektor perlu untuk diatasi. "Insy Allah Indonesia bisa, seperti yang saya sampaikan tadi," kata Presiden.

Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam sambutan sebelumnya juga mengklaim sejumlah keberhasilan pemerintah di bidang teknologi dan informasi.

Dia memaparkan di antaranya adanya program desa berderang, penetrasi internet ke desa melalui program PLIK/MPLIK, bisnis IT mencapai Rp 400 triliun, efektivitas pemblokiran konten negatif di internet yang mencapai 1 juta situs, jumlah ponsel yang beredar mencapai 250 juta.

"Kemajuan di bidang IT adalah salah satu dalam program MP3EI dalam bidang connectivity," ucap Tifatul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com