Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roda Bisnis Umrah dan Maskapai Terimbas MERS

Kompas.com - 13/05/2014, 10:17 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mewabahnya virus middle east respiratory syndrome (MERS) di Arab Saudi rupanya turut mempengaruhi animo masyarakat untuk beribadah umrah.

Malah, beberapa diantaranya ada yang memilih menunda keberangkatan dan ada pula yang sampai membatalkan paket umrah yang sudah dipesan jauh-jauh hari. "Sekitar 20 persen pembatalan dan 20 persen menunda," kata Artha Hanif, Direktur Utama Biro Umrah dan Haji Thayiba Tora kepada KONTAN, kemarin (12/5/2014).

Menurutnya pemberitaan mengenai MERS cukup mempengaruhi calon jamaah yang sudah memesan paket umrah. Lantaran kebanyakan pelanggannya merupakan kalangan menengah ke atas maka opsi yang dipilih adalah menunda keberangkatan. Kata dia, dalam situasi semacam ini yang biasanya tetap bersikukuh tetap beribadah umrah justu dari jamaah kalangan menengah ke bawah.

Sayangnya meski mengaku kehilangan jamaah cukup banyak, Artha masih belum dapat mengungkapkan kerugian yang harus dideritanya. Menurutnya saat ini perusahaan masih dalam tahapan penghitungan kerugian.

Hal berbeda justru diungkapkan Lulu,  Manager Divisi Umrah Pan Travel. Menurutnya penurunan jumlah keberangkatan umrah pada Mei ini memang biasa terjadi karena persoalan pembatasan visa bagi jamaah yang hendak umrah.

Walaupun bulan Ramadhan tinggal sebulan lagi tetapi itu tetap tak mendorong peningkatan jumlah peminat ibadah umrah. "Untuk paket umrah yang banyak itu awal tahun hingga April," imbuhnya.

Selain kunjungan umroh, wabah MERS juga berdampak pada industri penerbangan di tanah air. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA),  sebagai salah satu maskapai yang menyelenggarakan rute penerbangan ke Jeddah mengaku mengalami beberapa pembatalan perjalanan. "Sampai saat ini belum banyak walaupun ada yang membatalkan," papar Emirsyah Sattar, Direktur Utama Garuda Indonesia ke KONTAN.

Sayangnya, Emir masih enggan merinci berapa jumlah pembatalan penerbangan ke Jeddah. Ia hanya mengatakan untuk tingkat prosentasenya pembatalan tersebut masih berada dalam taraf yang masih kecil.

Sementara itu maskapai Lion Air yang juga memiliki penerbangan ke Jeddah hingga kini masih belum bisa memastikan perihal ada tidaknya penurunan penumpang. Edward Sirait, Kepala Humas Lion Mentari Airlines mengaku masih belum mengantongi data tersebut.

Meski ada penurunan keberangkatan dari tanah air ke Jeddah, tetapi situasi sejumlah bandara belum menunjukkan penurunan aktivitas. Baik PT Angkasa Pura I ataupun PT Angkasa Pura II menyatakan kondisi bandara yang dikelolanya masih berlangsung seperti biasa dan sejauh ini pihaknya hanya melakukan pemasangan scanner thermal (pemindai suhu panas). "Kondisi di bandara Soekarno Hatta, masih seperti biasa," kata Achmad Syahrir, Kepala Humas Angkasa Pura II.  (RR Putri Werdiningsi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com