"Atas nama Mandiri, saya mohon maaf ke nasabah Mandiri yang terkena kalau niat kita melindungi nasabah eksekusinya kurang baik," sebut Budi dalam akun Twitternya @BudiGSadikin, Rabu (14/5/2014) dini hari.
Dalam akunnya, Budi menjelaskan latar belakang pemblokiran rekening nasabah Bank Mandiri tersebut. Menurut dia, pihaknya menemukan enam mesin ATM yang diduga dipasangi skimmer. "Kita cek ada lebih 10.000 nasabah yang pernah transaksi di ATM tersebut," ujarnya.
"Sekali lagi, untuk keamanan dana nasabah, kita proaktif memblokir rekening mereka dan meminta mereka ganti kartu baru," sebut Budi.
Ia mengakui, rekening yang diblokir belum tentu semuanya terkena skim. Tindakan ini, lanjutnya, sebagai langkah konservatif dulu. Budi meminta agar nasabah yang terkena skim bisa langsung menghubungi Mandiri Care agar bisa cepat ditangani.
"Saya akan monitor penanganan klaim ini daily. Sekali lagi, atas nama Mandiri, saya mohon maaf karena ketidaknyamanan ini," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, banyak nasabah Bank Mandiri yang panik akibat terblokirnya kartu ATM mereka pada Senin (12/5/2014). Beberapa nasabah mendapatkan pemberitahuan soal pemblokiran acak, sementara sebagian yang lain tidak. Kepanikan melanda nasabah yang tak mengaktifkan layanan mobile banking ataupun SMS banking. Kabar pemblokiran kartu ATM Bank Mandiri juga ramai diperbincangkan di jejaring media sosial.
Awalnya, berkembang isu bahwa pemblokiran tersebut diakibatkan aksi peretasan (hacking) terhadap data ATM nasabah Bank Mandiri, tetapi isu itu dibantah oleh Bank Mandiri. Pihak Bank Mandiri sendiri membantah jika sistem keamanan mereka disusupi oleh hacker. Selain itu, Mandiri memastikan bahwa uang nasabah yang ATM-nya terblokir tidak akan hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.