Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi "Tega" Tanyakan TPID ke Prabowo

Kompas.com - 16/06/2014, 16:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam debat capres bertemakan "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat", calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, bingung saat ditanya rivalnya, Joko Widodo, mengenai TPID, yang merupakan singkatan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah.

"Karena beliau (Joko Widodo) nyaman. Kan istilahnya kalau kita bertanya, kita harus tahu apa yang kita tanyakan. Kita dalam debat enggak mungkin bertanya sesuatu yang tidak kita tahu. Nanti kalau orang itu mengembalikan ke kita, kita yang malah enggak tahu," jawab ekonom dari Megawati Institute, Imam Sugema, saat ditanya Kompas.com mengenai alasan memilih pertanyaan soal TPID, dihubungi, Senin (16/6/2014).

Menurut penuturan Imam, materi yang disampaikan Jokowi dalam debat yang berlangsung pada Minggu (15/6/2014) adalah hasil diskusi dengan para tim. Namun, tim ekonomi Jokowi hanya memberikan topik-topik yang mungkin akan keluar dalam debat.

"Dan beliau (Jokowi) memilih hal-hal yang secara konten comfortable. Memang itu yang beliau pilih dari puluhan bahan. Jadi, kalau dibalikin ke Pak Jokowi lagi, dia bisa menjawab," ujarnya.

Imam juga menyampaikan, hanya pada bagian pembuka dan penutup saja apa yang disampaikan Jokowi itu sama persis dengan yang disusun tim. Selebihnya adalah improvisasi dari Jokowi dan tergantung pada situasi debat. "Saya hanya menyiapkan konten topik yang mungkin keluar begitu," katanya.

Sebelumnya, Prabowo kelihatan bingung tatkala Jokowi melemparkan pertanyaan dengan menggunakan singkatan, TPID. "Apa yang dimaksud TPID, Pak Jokowi?" timpal Prabowo. Kebingungan itu kemudian cair setelah Jokowi menyebutkan bahwa TPID adalah singkatan dari Tim Pengendali Inflasi Daerah.

Prabowo pun lantas menjawab bahwa akar masalahnya terletak pada peningkatan peranan pemerintah daerah. Dia menjelaskan, tugas kepala daerah menjadi sangat sentral dalam menekan inflasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com