"Merpati telah kehilangan landasan pijak untuk eksis. Dulu dia perintis. Sekarang Susi Air bisa kasih harga separuh harga Merpati. Enggak disuruh pun, swasta sudah masuk dengan harga murah," katanya di Jakarta, Senin (16/6/2014).
Atas dasar itu, dia sangsi jika Merpati bisa bertahan, apalagi di tengah kondisi keuangan yang mengalami utang besar. Alih-alih bisa bersaing, Faisal mengatakan, Merpati justru akan membebani dan menyusahkan negara.
Oleh karena itu, menurutnya, ada baiknya Merpati dimatikan. "Merpati wajib mati. Ongkos mematikan Merpati paling murah daripada bailout," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.