Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Bakal Kabur, Prabowo Anggap Itu Hanya Gertak Sambal

Kompas.com - 20/06/2014, 13:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon presiden (capres) Prabowo Subianto menanggapi isu investor asing akan kabur dari Indonesia bila dirinya terpilih menjadi presiden. Menurut Prabowo, hal itu tidak akan terjadi.

"Saya kira tidak. Itu mungkin gertak sambal saja," kata Prabowo dalam acara "Paparan Visi dan Misi Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Prabowo-Hatta" di Hotel Ritz-Carlton, Jumat (20/6/2014).

Prabowo mengatakan, seorang kapitalis atau pedagang akan mencari keuntungan di tempat ia bisa memperoleh keuntungan secara rasional. Bahkan, risiko apa pun kadang rela mereka terjang untuk investasi.

"Bahkan sekarang ada pengusaha Indonesia membuat pabrik di Nigeria, membuka kebun kelapa sawit di Kongo. Padahal, Kongo lagi perang hebat. Mereka berani ambil risiko," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan bahwa selama ada iklim investasi yang baik, perekonomian yang kuat, dan pemerintahan yang bersih di Indonesia, investor akan berdatangan ke Indonesia. Potensi besar Indonesia, ujar dia, pasti akan sangat memikat investasi asing.

"Masa sih tidak mau ambil bagian? Kalau tidak mau kan masih banyak yang ingin ambil bagian. Saya ketemu para pemimpin Tiongkok dan Jepang, mereka sangat ingin datang ke Indonesia," ungkap Prabowo.

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu survei Deutsche Bank yang dilaporkan pada 9 Juni 2014 menunjukkan, jika dalam pilpres nanti pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memenangkan pemilu, 56 persen dari investor yang disurvei mengaku akan menjual aset Indonesia (baca: Deutsche Bank: Prabowo Menang, 56 Persen Investor Jual Aset).

Sementara itu, ada 13 persen yang akan membeli aset di Indonesia. Sementara itu, jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang, maka sebanyak 74 persen investor yang disurvei akan membeli aset Indonesia, sedangkan 6 persen yang lain akan menjual asetnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com