Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Indosat: Kami Cuma Ikut Tepuk Tangan...

Kompas.com - 25/06/2014, 14:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk (ISAT) Alexander Rusli mengomentari soal laju kenaikan saham ISAT dua hari terakhir pasca-isu buyback yang dilempar calon Presiden No.2 Joko Widodo dalam debat capres-cawapres 2014.

Menanggapi kenaikan harga saham tersebut, Alex Rusli mengatakan bahwa selama ini share ISAT di pasar tidak begitu liquid. Saham yang dipegang publik sangat sedikit. "Sehingga enggak pernah ada yang mau nglepas. Jadi trading di pasar itu hampir tidak ada. Jadi susah dibilang turun-naik," katanya ditemui wartawan di Kantor Pusat Indosat, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

"Karena satu orang jual aja bisa bikin turun, satu orang beli bisa bikin naik. That's a challenge. Memang kami sering dikomplain juga kurang likuid saham ISAT tidak ada jual beli," lanjut Rusli.

Namun, terkait buyback yang menjadi wacana publik belakangan ini, Rusli menegaskan hal tersebut merupakan urusan pemegang saham. Adapun manajemen tidak memiliki kontrol siapa yang mau menjual saham. Hingga saat ini pun ia tegaskan, belum ada pembicaraan dari pemegang saham soal buyback.

"Soal kenaikan kemarin, kita (manajemen) enggak menikmati apa-apa. Ya kita cuma ikut tepuk tangan aja. He...he...he...," kata Rusli.

Beberapa hari ini saham berkode ISAT ini naik, menyusul pernyataan Joko widodo yang akan membeli kembali saham perusahaan yang saat ini mayoritas dipegang Ooredoo asal Qatar. Pemegang saham Indosat saat ini adalah Ooredoo Asia Pte Ltd (65 persen), Pemerintah Republik Indonesia (14,29 persen), SKAGEN AS (5,42 persen), dan publik (15,29 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com