Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyudi, Mengubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Kompas.com - 08/08/2014, 09:52 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com — Di tangan Wahyudi (38), warga Kampung Kamurang, RT 02 RW 04, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, kertas koran bekas mampu disulapnya menjadi barang yang bernilai tinggi. Tak tanggung-tanggung, peminatnya pun menyasar hingga turis mancanegara.

Tinggal di rumah sepetak di bilangan Citeureup, pria kelahiran Jakarta ini menghabiskan waktunya untuk membuat replika seperti motor, becak, perahu, bingkai foto, hingga lampu hias dengan menggunakan bahan dasar koran bekas. Hasil karya Yudi, sapaan akrabnya, dibanderol dengan harga bervariasi tergantung tingkat kesulitannya, mulai dari yang termurah Rp 50.000 hingga Rp 1 juta.

“Kebetulan waktu itu ada pameran di pabrik Indocement. Eh, ada turis asal Jerman yang berminat. Akhirnya, tiga replika perahu dan dua becak pun dibeli,” tuturnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Sebelum menggunakan kertas koran, Yudi sempat mencoba membuat replika menggunakan bahan dasar lainnya, seperti bambu dan botol air mineral bekas. Namun, hasilnya kurang maksimal.

“Sebetulnya, saya mulai membuat kerajinan tangan ini sejak tahun 2005 lalu, hanya saja menggunakan bambu dan botol bekas. Baru delapan bulan lalu, saya mencoba menggunakan koran bekas dan ternyata hasilnya lebih bagus dan menarik perhatian masyarakat,” ungkapnya.

Dengan modal koran bekas dan lem kayu, Yudi mulai memamerkan hasil karyanya dalam berbagai pameran mulai di JCC (Jakarta Convention Center) dan berbagai pameran lainnya di wilayah Bogor.

"Terakhir saya ikut pameran di Gedung Kesenian Kabupaten Bogor. Alhamdulillah, Pak Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor membeli satu perahu layar buatan saya," imbuh Yudi.

Boleh dibilang, Yudi orang pertama kali di wilayah Citeureup yang memanfaatkan kertas koran menjadi karya yang bernilai ekonomi sehingga dia mampu menafkahi kebutuhan keluarganya.

Namun, pemasaran yang dilakukan Yudi masih terbilang klasik, belum memanfaatkan teknologi dan jejaring sosial. "Mungkin ke depannya saya akan mempromosikan hasil karya saya di jejaring sosial. Dan, hasil karya tangan saya tidak hanya replika motor, becak maupun perahu layar. Namun, beberapa khas yang berkaitan dengan Bogor," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com