Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Karyawan Merpati Bawa Spanduk "SBY Love Merpati"

Kompas.com - 13/08/2014, 11:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sebanyak 300 karyawan PT Merpati Nusantara Airlines kembali turun ke jalan pada Rabu (13/8/2014) untuk menuntut penyelamatan atau restrukturisasi maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Kali ini, mereka mendatangi Kementerian Keuangan.

Ketua penanggung jawab aksi yang juga Ketua Serikat Karyawan Merpati, Purwanto, mengatakan, mereka menuntut agar Kementerian Keuangan setuju untuk kembali memberikan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun.

"Itu di AD/ART Merpati, harus ada dana talangan. Negara masih berkewajiban untuk memberikan PMN ke Merpati," ujar Purwanto.

Menurut dia, dana talangan tersebut bisa menghidupkan kembali Merpati. Namun, perlu ada konversi utang pemerintah menjadi saham (debt to equity swap). "Yang turun hari ini ada 300 orang, termasuk karyawan, pilot, awak kabin, staf administrasi keuangan, dan banyak lagi," kata dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa mulai menyambangi kantor Chatib Basri itu pada pukul 10.20. Massa aksi membawa beragam spanduk, yang antara lain bertulisan "Restrukturisasi dan Revitalisasi Merpati Sekarang Juga", "Selamatkan Merpati Sekarang Juga", dan "SBY Love Merpati".

Kemarin, mereka juga berunjuk rasa di Kementerian BUMN.

Baca: Nasib Karyawan Merpati, dari Tukang Soto hingga Bercerai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com