Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jokowi Layak Lanjutkan Proyek MP3EI

Kompas.com - 08/09/2014, 10:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pengamat ekonomi menilai, program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) masih layak dilanjutkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla. Pasalnya, dalam program ini ada banyak proyek besar dan sangat dibutuhkan Indonesia. Selain itu, ada juga proyek yang sebelumnya tidak diperhatikan dan nyaris tidak dilanjutkan pembangunannya, akhirnya mendapat tempat.

Pengamat Ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pemerintahan yang akan datang sebaiknya melanjutkan proyek besar yang saat ini sudah dimulai. Ambil contoh proyek pembangunan ruang tol di beberapa wilayah, proyek pembangunan pembangkit listrik, proyek pembangunan jalan, jembatan, termasuk pembangunan pelabuhan laut dan bandara.

"Jadi menurut saya, bila pemerintah yang akan datang tinggal memilih mana proyek yang mendesak dan harus dijalankan saja karena langsung menyangkut kebutuhan dan kepentingan publik. Sebab di dalam proyek MP3EI kerangka besar setiap proyek sudah disusun dan dibuat detail, termasuk meletakkan dasar undang-undangnya, sehingga ini peluang bagi pemerintah yang akan datang untuk melanjutkannya saja," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (7/9/2014).

Purbaya menyarankan agar pemerintahan Jokowi-JK memilih proyek yang mendesak dulu untuk dijalankan. Ia bilang, proyek pembangunan jalan tol di Pulau Jawa harus dipercepat karena di sini mobilitas barang sangat tinggi. Kalau bisa dalam setahun pertama, seluruh ruas tol di Jawa sudah bisa terhubung. Kemudian lanjutkan pembangunan tol Sumatera, terutama bagi jalan tol yang sudah dimulai pembangunannya.

Secara umum realisasi proyek MP3EI di zaman pemerintahan sekarang memang tergolong sudah berjalan baik. Sebab tidak mudah merealisasikan pembangunan infrastruktur yang acapkali mendapat banyak kendala seperti pembebasan lahan dan sebagainya.

Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono -Boediono sudah meletakkan dasar dan memulai proyek besar ini.  Dan sejumlah proyek sudah dibangun. Hal itu perlu juga diapresiasi dan dilanjutkan. "Jadi pemerintahan yang akan datang tinggal melanjutkan saja dan bisa memilih mana yang menjadi prioritas sesuai visi dan misi yang dijanjikan selama pemilihan umum yang lalu," paparnya. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com