Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Persen Ibu Indonesia Main Facebook Sambil Menonton TV

Kompas.com - 20/09/2014, 10:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com — Facebook barangkali merupakan situs jejaring sosial paling populer dalam dekade ini. Wabah Facebook melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah pengguna Facebook terbesar kedua di dunia.

Country Head Facebook Indonesia Anand Tilak mengatakan, situs jejaring sosial ciptaan Mark Zuckerberg ini sangat lekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, 41 persen masyarakat dan 60 persen ibu di Indonesia mengakses Facebook sambil menonton televisi.

Pada periode pemilihan umum dua bulan silam, sekitar 200 juta interaksi tercatat terjadi di Facebook. Interaksi tersebut berasal dari masyarakat yang berusia di bawah 34 tahun.

"Tahun ini memang tahun pemilu, terjadi di berbagai belahan dunia. Indonesia dan India adalah game changer," kata Anand saat berbicara dalam Asia Pacific Media Forum (APMF) 2014, Jumat (19/9/2014).

Anand menjelaskan, demikian besarnya penggunaan Facebook membuat jejaring sosial ini dilirik sebagai sarana periklanan dan pemasaran. Dampak yang ditebarkan dengan konten yang "dipajang" di Facebook pun luar biasa.

Ia mencontohkan sebuah produk kosmetik untuk pria yang memasang konten terkait Piala Dunia sejalan dengan penyelenggaraan pesta sepak bola itu beberapa waktu lalu. "Ketika gol tercetak, interaksi pun mencapai titik puncak pula. Iklan ini juga menyasar target yang sangat spesifik, yakni pemakai perangkat mobile yang memungkinkan interaksi akan banyak terjadi," ujar Anand.

Anand mengungkapkan, iklan tersebut merupakan salah satu pemasaran berbasis konten yang menarik dan terbukti dapat memancing perhatian konsumen. Namun, bagaimana agar pemasaran dalam konten tersebut tetap langgeng?

"Bagaimana kita tetap berhubungan dengan konsumen, mengingat dunia digital berubah dengan cepat? Satu-satunya cara adalah dengan memberikan insight (wawasan)," ujar Anand.

Menyajikan konten yang berisi wawasan, kata dia, akan membantu perusahaan memahami konsumen dengan lebih dalam. Selain itu, perusahaan juga dapat menajamkan target pasar, menyajikan kreativitas, dan melakukan analisis berdasarkan prediksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com