Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Harga BBM, Blue Bird Subsidi Sopir

Kompas.com - 29/09/2014, 10:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sedia payung sebelum hujan. Peribahasa tersebut sepertinya tepat disematkan pada perusahaan jasa taksi, Blue Bird Group. Meski rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum diketok pemerintah, perusahaan berlogo burung biru itu sudah menyiapkan rencana antisipasi.

Jika ketetapan kenaikan harga BBM direalisasikan, Blue Bird akan menyubsidi semua pengemudi taksi. Hal ini dilakukan agar penambahan biaya operasional berupa BBM tak membebani pengemudia taksi. Dampak lebih jauhnya, perusahaan itu khawatir beban di pundak para pengemudi itu bisa mempengaruhi kualitas layanan kepada konsumen. Kalau hal itu terjadi, tak urung pendapatan Blue Bird bisa tergerus karena ditinggal lari konsumen.

Dus, Blue Bird tak ragu akan menggelontorkan dana subsidi harian yang jumlahnya tak sedikit. Sayangnya, perusahaan itu belum mau blak-blakan perihal alokasi dana yang disiapkan.

Purnomo Prawiro, Presiden Direktur Blue Bird memilih menjelaskan jika subsidi harian itu bukan yang pertama karena sebelumnya, perusahaan itu pernah melakukan hal serupa. “Kalau dulu yang kenaikan terakhir, kalau enggak salah setiap pengemudi kami cover sekitar Rp 30.000 - Rp 50.000 per hari,” bebernya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Asal tahu saja, jumlah pengemudi taksi reguler Blue Bird per April 2014 sekitar 23.000 orang. Jadi sebagai gambaran saja, jika menggunakan asumsi dana subsidi harian per pengemudi Rp 50.000, berarti Blue Bird mengeluarkan dana subsidi Rp 1,15 miliar per hari.

Seperti Anda konsumen ketahui, salah satu strategi perusahaan tatkala mendapati penambahan beban operasional adalah menaikkan harga produk atawa jasa. Blue Bird pun tak menutup kemungkinan akan menerapkan opsi itu.

Hanya, perusahaan yang berencana menjadi perusahaan publik itu, mengaku akan menunggu keputusan dari organisasi yang menaunginya, yakni Organisasi Angkutan Darat (Organda). "Apabila disetujui baru pengusaha taksi bisa melakukan penyesuaian," ujar Purnomo.

Sementara saat disinggung mengenai upaya menggunakan bahan bakar alternatif berupa bahan bakar gas (BBG), Blue Bird belum berencana menerapkan penggunaan bahan bakar itu di Ibu Kota. Dengan alasan, jumlah stasiun pengisian BBG belum memadai. Perusahaan itu pun mengaku masih melanjutkan diskusi dengan pemerintah untuk merealisasikan taksi BBG di Jakarta.

Sebagai gantinya, Blue Bird memilih memanfaatkan BBG bagi armada taksinya yang beroperasi di Palembang, Sumatra Selatan. Jumlah kendaraan yang sedikit dan ditambah sudah banyak stasiun pengisian bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi, adalah katalis positif dari kota empek-empek itu.

Sebagai informasi, Blue Bird berniat menggelar initial public offering (IPO) dengan melepas 531,4 juta saham dan menggunakan tahun buku Juni 2014. Perusahaan  berharap mendekap dana segar  dari publik 450 juta dollar AS. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com