Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklus Utama Pertumbuhan Bisnis dari Mohan Sawhney

Kompas.com - 01/10/2014, 08:08 WIB

KOMPAS.com - Bisnis yang sehat dan ideal adalah bisnis yang bertumbuh dari waktu ke waktu. Salah satu cara agar bisnis bisa bertumbuh secara kontinu adalah fokus. Prof. Mohan Sawhney seperti yang sudah dibahas dalam tulisan-tulisan sebelumnya, selalu menekankan pentingnya fokus bagi bisnis. Fokus di sini bukan sembarang fokus, tetapi fokus yang berorientasi pada pertumbuhan.

Agar bisa tumbuh berkesinambungan, Mohan menawarkan apa yang dinamakan siklus utama pertumbuhan atau Virtuous Cycle of Growth. Ada tujuh tingkatan dalam siklus pertumbuhan ini yang harus dilakukan perusahaan agar bisa tumbuh secara berkesinambungan. Siklus ini harus dipelihara dan dipertahankan.

Tahap 1# Discovery: Search for Growth
Pada tahap ini, perusahaan mencari peluang-peluang baru yang patut dikembangkan. Peluang-peluang ini bisa dilihat dari lanskap industri masing-masing. Baik pada perilaku pelanggan maupun kondisi pasar. Dalam proses ini, tidak semua peluang harus diambil. Perusahaan harus bisa memilah dan memilih peluang-peluang mana yang paling menjanjikan bagi pertumbuhan perusahaan.

Perusahaan perlu menemukan insight-insight yang baru. Tidak mudah menemukannya. Triknya adalah dengan melihat apa yang orang lain lihat, namun memikirkan apa yang orang lain tidak memikirkannya.

Tahap 2# Strategy: Pick Your Bets
Untuk bisa menangkap peluang-peluang yang paling menjanjikan, perusahaan harus menggunakan sebuah cara pandang khusus atau yang disebut Mohan dengan lensa. Lensa ini bisa membantu perusahaan menengarai peluang-peluang secara detail dan fokus. Lensa ini berperan untuk membingkai aneka peluang itu dalam empat saringan, yakni WHAT, WHO, WHERE, dan HOW.

Secara ringkas, Dimensi WHAT mengacu pada apa yang ditawarkan perusahaan, baik produk maupun merek. WHO mengacu pada orang-orang yang menjadi segmen dari perusahaan, baik pelanggan maupun mitrabisnis. WHERE mengacu pada area tempat perusahaan menjalankan bisnis dan pemasarannya. HOW mengacu pada cara perusahaan mengelola bisnis maupun melakukan monetisasi.

Tahap 3# Rallying Cry: Rouse the Troops
Tahap ini merupakan tugas pemimpin bisnis atau perusahaan. Saat pemimpin merumuskan strategi, strategi ini harus dengan mudah dipahami dan diimplementasikan oleh timnya. Agar bisa mengubah strategi menjadi aksi, Mohan menawarkan apa yang disebut rallying cry, sebuah ungkapan yang mampu mengartikulasikan strategi dan mampu menyelaraskan orang-orang di baliknya.

Dalam menciptakan rallying cry, ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, baik itu kata, warna, angka, akronim, maupun simbol. Sebisa mungkin, ungkapan ini dibuat sedemikian sederhana sehingga mudah dipahami dan diterapkan.

Tahap 4# People: Unleash Potential
Kunci pertumbuhan sebuah bisnis juga terletak pada orang-orangnya. Dalam hal ini, perusahaan perlu melakukan pemilahan orang-orang yang memiliki potensi paling besar untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat – demikianlah intinya. Untuk memilih orang-orang inti tersebut, perusahaan perlu memilih orang-orang yang memiliki energi besar serta mampu memahami nilai dan mau bekerja dalam tim.

Tahap 5# Execution: Simplify and Delegate
Strategi yang dirancang dengan matang dan sempurna akan sia-sia bila tidak di jalankan. Sebab itu, tes utama untuk menguji sebuah strategi adalah apakah ide dalam strategi itu bisa diubah ke dalam aksi. Biasanya, eksekusi sebuah ide tidak jalan karena terlalu banyak birokrasi yang harus dilalui.

Perusahaan yang terlalu gemuk jamak melakukan kesalahan ini. Sebab itu, perusahaan harus berani memangkas proses eksekusi tersebut agar bisa lebih sederhana. Salah satunya, dengan cara mendelegasikan wewenang kepada orang-orang kunci tadi. Intinya, perusahaan perlu menyederhanakan proses pengambilan keputusan.

Tahap 6# Organization: Align and Collaborate
Pada tahap ini, perusahaan perlu melakukan reorganisasi. Reorganisasi ini dilakukan bila diperlukan. Perusahaan perlu menghindari restrukturisasi organisasi yang radikal kecuali jika itu memang jalan satu-satunya. Untuk dapat menyelaraskan organisasi dengan peluang,  perlu dibentuk  focused group yang didesain untuk mengejar peluang-peluang pertumbuhan.  

Selain itu, perusahaan juga perlu menyelaraskan jaringan fisik dan virtual untuk meningkatkan arus informasi didalam perusahaan. Dalam ekspansi internasional, perusahaan perlu going Glocal, yaitu dengan menemukan titik keseimbangan antara sumber daya global sebuah perusahaan dengan keahlian lokalnya, sehingga perusahaan tersebut tidak “Mindlessly Global” atau “Hopelessly Local”. Kolaborasi menjadi kata kunci di sini.

Tahap 7# Metrics: Measure and Communicate Progress
Tahapan terakhir adalah pengukuran. Setelah semua langkah sebelumnya sudah dilaksanakan, sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk mengukur efektivitas dari implementasi strateginya.

Metrik pengukuran harus didasarkan pada tujuan strategis perusahaan karena apa yang kita ukur tergantung pada apa yang ingin perusahaan capai. Kemajuan yang diukur pun harus yang benar-benar penting untuk diketahui agar perusahaan tetap fokus pada potensi-potensi pertumbuhan yang mau dikembangkan.  (Sigit Kurniawan, Marketeers)

Prof Mohan Sawhney akan bertandang kembali ke Indonesia dan akan memberikan seminar di Jakarta pada 16 Oktober mendatang. Guru New Wave Marketing dari Kellog School of Management ini akan memberikan seminar bertajuk “Fewer, Bigger, Bolder”. Tema ini diusung berdasarkan buku Sawhney terbaru yang ia tulis bersama Sanjay Khosla berjudul “Fewer, Bigger, Bolder: From Mindless Expansion to Focused Growth” terbitan Penguin Group tahun 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com