Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah Tak Akan Lama, asal...

Kompas.com - 17/12/2014, 08:10 WIB
MEDAN, KOMPAS.com - Kepala Bank Indonesia Sumatera Utara, Difi A Johansyah, mengatakan depresiasi rupiah pada saat ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Dia pun berpendapat kondisi keuangan Indonesia masih aman.

"Depresiasi rupiah terhadap dollar AS (pada saat ini) merupakan pengaruh utang luar negeri yang jatuh tempo pada akhir tahun. Hal itu membuat permintaan dollar AS tinggi. Tetapi kondisi itu diperkirakan tidak berlangsung lama," kata Difi di Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/12/2014) seperti dikutip dari Antara.

Difi mengatakan, meski tren rupiah masih melemah tetapi kondisi yang dihadapi mata uang Garuda bukan yang terburuk pada saat ini. Meski nilai tukar rupiah sudah mencapai Rp 12.900 per dollar AS menurut kurs tengah Bank Indonesia, Difi mengatakan pelemahan tersebut masih di kisaran 4 persen dibandingkan setahun lalu (year to year).

"Kami yakin rupiah tidak akan sampai ke level Rp 13.000 per dollar AS," ujar Difi. Dia pun menegaskan kondisi rupiah pada saat ini bukanlah yang terburuk meski trennya masih melemah.

Saat dikonfirmasi ulang tentang keyakinannya itu, Rabu (16/12/2014), Difi mengatakan ketika nilai mata uang sudah sedemikian melemah, akan ada investor yang kembali datang untuk membeli. "Biasa itu. Asal, kita tidak panik," tegas dia.

Difi pun berpendapat program Pemerintah pada 2015 kredibel membawa sentimen positif bagi pasar dan dia yakini segera memulihkan nilai tukar rupiah. (Baca: "Confidence atas Manajemen Ekonomi Jokowi Rendah, Penyebab Lain Pelemahan Rupiah").

Menurut Difi, kondisi rupiah juga tak perlu disandingkan dengan kejatuhan rubel di Rusia, apalagi dikhawatirkan kembali ke situasi krisis 1998. "Rusia itu lebih karena faktor anjloknya harga minyak dunia. Dia eksportir minyak," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada saat ini memang sangat dipengaruhi waktu jatuh tempo utang berupa valuta asing pada akhir tahun. Di sini, dia menekankan pentingnya para pelaku usaha melakukan hedging untuk tak selalu menggoyang pasar valas ketika waktu jatuh tempo tiba.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com