Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub "Ancam" Beri Sanksi Semua Maskapai yang Langgar Izin Terbang

Kompas.com - 05/01/2015, 14:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tak mau pandang bulu terhadap maskapai yang melanggar izin terbang. Kemenhub pun mengancam akan membekukan rute dari maskapai yang terbukti "nakal".

"Kita curiga ini tidak hanya AirAsia. Kita tidak diskriminatif, akan kita periksa airlines lain," ujar Plt Direktorat Perhubungan Udara Djoko Murdjatmodjo, di Jakarta, Senin (5/1/2014).

Dia menjelaskan, pemberian izin terbang hanya dikeluarkan oleh Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara. Oleh karena itu, kata dia, izin yang dikeluarkan Kemenhub harus menjadi acuan maskapai saat mengoperasikan pesawatnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid mengatakan, Kemenhub memperlakukan semua maskapai dengan cara yang sama. Oleh karena itu, apabila terbukti salah, semua maskapai akan dikenai sanksi yang sama beratnya dengan AirAsia. "Tidak ada diskriminasi. Semua akan diberikan sanksi apabila terbukti salah," kata Hadi.

Sebelumnya, Kemenhub bertindak tegas kepada PT Indonesia AirAsia dengan membekukan izin rute Surabaya-Singapura. Kebijakan tersebut terhitung mulai tanggal 2 Januari 2015 sampai dengan hasil evaluasi dan investigasi kecelakaan pesawat QZ8501.

"Jadi, ini pembekuan sementara izin rute AirAsia untuk rute penerbangan Surabaya-Singapura," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Batara dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (2/1/2015).

Pembekuan rute tersebut tertuang dalam surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No AU 008/1/1DRJU-DAU-2015 per tanggal 2 Januari 2015. (Baca: Izin Rute AirAsia Surabaya-Singapura Dibekukan )

Baca juga:
Ini Jawaban Jonan untuk Surat Terbuka Pilot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com